Artikel
9 Tips Membeli Rumah Pertama Untuk Milenial
Kaum milenial saat ini berada pada titik di mana mulai mempertimbangkan untuk membeli rumah sendiri. Meskipun banyak tantangan, seperti harga properti yang semakin tinggi hingga kesulitan dalam mengelola keuangan. Dengan strategi keuangan yang tepat, impian untuk memiliki rumah tetap dapat direalisasikan. Berikut 9 tips membeli rumah pertama untuk milenial.
1. Mulailah Menabung untuk Berinvestasi
Tips membeli rumah yang pertama adalah seputar kebiasaan kita. Sedari kecil kita diajarkan untuk menabung di bank. Padahal dalam dunia nyata, sekedar menabung tidaklah cukup untuk menggapai impian finansial yang ingin kita raih, karena bunga bank masih kalah dengan inflasi. Hal ini akan membuat tabungan kita menyusut nilainya. Belum lagi dengan potongan administrasi dan biaya lainnya. Menabunglah dari usia dini, namun mulailah menabung untuk berinvestasi.
Jika kita memilih menabung dengan menggunakan instrumen investasi yang tepat, kita akan mendapatkan return atau hasil keuntungan yang cukup besar. Biasanya keuntungan ini memiliki nilai yang lebih besar daripada kenaikan inflasi.
Ada beberapa instrumen investasi yang cocok untuk membeli rumah. Kalaupun dalam beberapa tahun, hasil investasi tersebut belum bisa untuk membeli sebuah rumah. Paling tidak, dapat dijadikan untuk DP membeli rumah terlebih dahulu, lalu sisanya bisa dibayarkan melalui cicilan per bulan. Karena semakin besar DP yang kita miliki, semakin kecil cicilan yang harus kita tunaikan setiap bulannya.
Berikut 3 bentuk investasi yang cocok untuk milenial dalam membeli rumah :
- Investasi saham
Meskipun saham memiliki risiko yang cukup besar dibanding instrumen lain. Namun peluang keuntungannya pun jauh lebih besar. Dan memang investasi saham lebih cocok untuk investasi jangka panjang. Paling tidak di atas 5 tahun. Pilihlah saham dari perusahaan dengan rekam jejak yang baik. Lalu rutinlah setiap bulannya menabung saham.
- Investasi reksa dana
Ada beberapa jenis reksa dana: reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, reksa dana saham. Dari semua pilihan tersebut, pilihlah reksa dana saham. Lantas, apa yang membedakan investasi saham dengan reksa dana saham?
Perbedaannya, kalau reksa dana ada manajer investasi. Jadi cukup membantu untuk yang masih awam dengan dunia investasi. Lalu kenapa, lagi-lagi memilih saham? Karena saham memiliki return yang paling besar di antara yang lain. Yaitu berkisar 16% sampai 20% per tahun. Yang mana ini akan memperbesar peluang kita untuk segera memiliki rumah.
- Investasi emas
Emas cenderung lebih stabil daripada investasi lain. Emas yang dimaksud adalah emas batangan atau logam mulia. Dan emas akan sangat menguntungkan kalau nilai dollar AS menguat. Keuntungan dari investasi ini berkisar 10% hinggan 12% per tahun, dan cocok dinvestasikan untuk jangka panjang.
2. Kenali Jenis-jenis Pinjaman untuk Cicilan Kepemilikan Rumah
Jika kita belum bisa membeli rumah secara cash, kita juga bisa membeli rumah terebut dengan mencicil. Ada banyak sekali pilihan pinjaman yang tersedia, tentunya dengan syarat dan ketentuan yang berbeda. Berikut jenis pinjaman beserta ketentuannya.
- KPR (Kredit Pemilikan Rumah)
Pasti sudah banyak yang mengetahui jenis pinjaman ini, karena banyak bank yang menawarkannya. Jangka waktu untuk menyelesaikan KPR antara 5 sampai 30 tahun ke depan, dan usia maksimal seseorang menyelesaikan KPR yaitu 65 tahun.
Ada 6 jenis KPR, berikut penjabarannya:
a. KPR subsidi
Merupakan program pemerintah, sehingga pemerintah memberikan bantuan atau kemudahan agar setiap orang dapat memiliki rumah sesuai dengan kebutuhan. Salah satu syaratnya yaitu gaji tidak boleh lebih dari Rp 7 juta setiap bulannya.
b. KPR nonsubsidi
Kebijakan yang berlaku untuk KPR ini dibuat oleh pihak bank tanpa adanya campur tangan pemerintah, namun masih dalam ranah undang-undang yang berlaku.
c. KPR Syariah
Secara garis besar KPR ini tidak jauh berbeda dengan KPR nonsubsidi, namun sistem yang diambil menggunakan prinsip syariat Islam. Cicilannya cenderunng tetap, karena tidak menerapkan sistem bunga bank yang sifatnya naik turun.
d. KPR refinancing
KPR ini cocok bagi seseorang yang memiliki kesulitan untuk menyelesaikan utang KPR yang tersisa. Caranya dengan memindahkan sisa cicilan KPR bank sebelumnya ke bank yang baru. Cicilan yang diselesaikan pun lebih rendah dari sebelumnya.
e. KPR angsuran berjenjang
Merupakan fasilitas pinjaman dana yang dapat meringankan kita untuk membeli rumah, yaitu dengan menunda pembayaran sebagian angsuran pokok sampai tahun ketiga masa pinjaman.
f. Joint income KPR
Pinjaman ini cukup unik dan masih sedikit orang yang mengetahuinya. Metode pembayaran menggabungkan penghasilan bersama dari sejumlah orang. Sangat cocok untuk pasangan suami istri yang ingin sekali memiliki rumah.
- Cicilan ke developer
Mengajukan cicilan ke developer memiliki skema yang sedikit mirip dengan pengajuan KPR. Hanya saja kita tidak perlu mengajukan ke bank yang menjadi pihak ketiga. Jadi hanya ada 2 pihak, yaitu pihak pembeli serta pengembang. Pembayaran yang bisa kita pilih yaitu: cash keras, cash bertahap, atau dicicil setiap bulan.
Kelebihan membeli rumah dengan cicilan ke developer yaitu:
- Selisih harga antara total mencicil ditambah DP tidak terlalu jauh dengan harga cash. Karena fokus developer adalah agar rumah tersebut bisa cepat dilunasi oleh pembeli.
- Menjadi salah satu solusi yang ingin membeli rumah dengan cara mencicil, namun pinjaman tidak riba.
- Proses lebih sederhana dan cepat, karena hanya melibatkan pembeli dan developer saja. Kredit langsung ke developer tidak memerlukan banyak data. Biasanya hanya data pribadi saja yang dibutuhkan. Seperti KTP, KK, NPWP, dan surat keterangan bekerja.
Kekuragan membeli rumah dengan cicilan ke developer:
- Jangka waktu pelunasan lebih singkat daripada KPR.
- Down Payment atau DP yang disiapkan lebih besar daripada KPR, cicilannya pun juga lebih besar. Namun rumah tersebut lebih cepat lunas daripada kita memilih pinjaman KPR.
- Berisiko tertipu oleh developer nakal kalau kita tidak teliti. Pastikan kepengurusan surat-surat rumah melibatkan notasris serta cek apakah developer tersebut memiliki reputasi yang baik.
Setelah memilih jenis pinjaman, pilihlah tenor yang sesuai dengan kemampuan kita membayar. Tenor dengan waktu yang cepat, mungkin cukup memberatkan kita setiap bulannya. Namun dari sisi bunga, akan lebih kecil bunga yang harus kita tanggung. Sebaliknya, KPR dengan tenor yang panjang, tentunya akan meringankan cicilan kita, namun bunga yang kita keluarkanpun menjadi lebih besar. Jadi bijaklah dalam menentukan jangka waktu pelunasan untuk menghindari kredit macet atau gagal bayar.
3. Pemilihan Lokasi Rumah
Tips membeli rumah selanjutnya terkait dengan pemilihan lokasi. Lokasi rumah sangat menentukan harga dan potensi apresiasi nilai properti di masa depan. Tidak hanya itu, lokasi rumah pun juga turut mempengaruhi rutinitas harian kita jika. Berikut beberapa tips memilih rumah dengan lokasi yang baik:
- Pilihlah lokasi yang dekat dengan akses yang mudah untuk dijangkau. Seperti dekat dengan jalan tol, akses jalan mudah, serta terdapat transportasi umum.
- Sunrise property, merupakan istilah untuk daerah yang memiliki potensi berkembang di masa yang akan datang, namun saat ini harga rumah disana masih terjangkau. Hal ini biasanya ditandai dengan banyaknya pembangunan yang akan berjalan maupun sudah berjalan di daerah tersebut. Seperti pembangunan jalan tol, stasiun kereta, mall, pusat bisnis, dll.
- Dekat dengan fasilitas publik seperti rumah sakit, fasilitas pendidikan, pusat perbelanjaan ataupun tempat rekreasi.
- Hindari daerah yang rawan bencana. Seperti banjir, erupsi, longsor, dll.
- Tips memilih rumah yang terakhir yaitu pilihlah lokasi yang aman.
4. Tentukan Prioritas dalam Membeli Rumah
Sebelum membeli rumah, kita harus membuat skala prioritas dalam merencanakan keuangan. Otomatis rencana liburan atau hal-hal lain yang sifatnya kurang urgent, memiliki porsi yang lebih sedikit daripada alokasi dana untuk membeli rumah. Inilah salah satu tips membeli rumah.
Setelah dana terkumpul, kita tentunya berharap dapat membeli rumah yang sesuai dengan impian kita. Misal, rumah dengan halaman yang luas, desain interior yang cantik, furniture yang bagus , jumlah kamar yang cukup banyak, dan lokasi yang strategis. Namun, saat dihadapkan dengan kemampuan finansial kita harus lebih selektif lagi saat memilih rumah. Sehingga kita lebih fokus pada kebutuhan keluarga serta budget yang kita miliki.
5. Pilih Developer atau Pengembang dengan Reputasi Baik
Hal ini sangat penting untuk menghindari risiko terburuk kedepannya, seperti penipuan, pembangunan yang mangkrak, atau kualitas bangunan yang buruk. Ini adalah hal-hal yang harus kita perhatikan saat memilih developer perumahan:
- Pengalaman dan reputasi pengembang
- Cek portofolio pengembang
- Periksa kualitas bahan bangunan
6. Hindari Rumah yang Bermasalah
Jangan mudah tergiur dengan rumah yang dijual dengan harga murah. Cek terlebih dahulu apakah legalitas rumah tersebut sudah terpenuhi, cek juga sejarah dari rumah tersebut. Biasanya rumah dengan legalitas yang tidak terpenuhi, rumah dengan histori pembunuhan maupun bunuh diri, ataupun rumah yang rawan banjir, dijual dengan harga murah.
Kita dapat mencari informasi rumah tersebut kepada tetangga sekitarnya. Tentunya kita tidak ingin salah dalam membeli rumah.
7. Siapkan Dana Darurat & Biaya Tambahan Lainnya
Tips membeli rumah berikutnya tidak hanya mengenai pendanaan untuk membeli rumah, tapi kita juga harus memiliki dana darurat yang cukup untuk mengatasi biaya-biaya tak terduga, seperti renovasi mendadak, dll
Biaya tambahan pun juga sangat kita butuhkan dimana kegunaannya untuk:
- Kepengurusan surat-surat rumah. Saat membeli rumah biasanya ada biaya yang harus diselesaikan, seperti pajak, biaya notaris, serta biaya administrasi lainnya.
- Biaya membeli perabotan rumah
Umumnya saat kita pindah ke rumah baru. Apalagi kalau rumah tersebut merupakan rumah yang kita miliki, kita cenderung sangat antusias untuk membeli barang-barang baru yang dapat mempercantik rumah sehingga terasa lebih nyaman.
- Biaya renovasi
Walaupun tidak semua orang melakukan hal ini, namun saat ini banyak juga orang yang memilih untuk sedikit merenovasi rumah yang telah dibeli agar terlihat lebih estetik.
8. Konsultasikan dengan Ahli Properti
Membeli rumah merupakan keputusan besar. Dan bisa jadi, properti merupakan instrumen investasi termahal yang kita miliki. Jadi jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahlinya, guna mendapatkan masukan ataupun saran.
Selain itu kita juga bisa meminta referensi kepada mereka mengenai rumah yang ingin kita beli. Sehingga proses pembelian rumah pun menjadi lebih hemat secara waktu.
9. Jangan Terburu-buru
Rumah merupakan investasi jangka panjang, jadi tidak perlu terburu-buru saat membelinya. Pastikan segala sesuatunya sudah terencana dengan baik, begitupun dengan lokasi daerah yang kita incar. Jangan sampai karena kita mudah tergiur dengan promo-promo yang ada kita langsung membeli rumah, padahal kondisi keuangan masih belum siap. Hal ini untuk mengindari risiko terburuk di masa yang akan datang.
Itulah 9 tips membeli rumah pertama bagi milenial. Mungkin tampak menantang, tetapi dengan persiapan yang matang, kita dapat menemukan rumah impian yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran. Ingatlah untuk selalu berhati-hati dan jangan takut untuk meminta bantuan dari para ahli dalam bidang properti.
#Cara membeli rumah #Milenial beli rumah #Tips beli rumah #Tips membeli rumah pertama #Tips memilih rumah