Ulasan

Apa Itu Depresi? Kenali, Hindari dan Bantu Segera Atasi

Apa Itu Depresi?

Waspada Depresi: Bisa Menyerang Siapa Saja!

Apakah kamu pernah merasa sedih dalam jangka waktu yang panjang? Merasa sendiri dan tidak punya minat untuk melakukan aktivitas yang seharusnya bisa kamu lakukan dengan mudah? Jangan-jangan ini tanda kamu sedang mengalami depresi. Lalu, bagaimana cara menghilangkan depresi? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Mengenal Depresi

Depresi adalah gangguan emosional, termasuk juga mood, dimana terjadi dalam waktu yang cukup panjang dan mempengaruhi proses pemikiran, perilaku, dan juga berperasaan. Orang yang depresi biasanya akan terlihat putus asa atau kehilangan harapan. Merasa tidak berdaya, sedih, dan juga merasa kehilangan rasa gembira dan minat.

Orang yang mengalami depresi juga cenderung akan terlihat lelah dan malas untuk beraktivitas. Kamu harus paham tentang depresi, penyebab terjadinya depresi, hingga cara menghilangkan depresi agar kamu bisa tahu cara untuk menghadapi orang yang depresi.

Gejala Depresi

Saat orang mengalami depresi, reaksi yang ditunjukan masing-masing orang bisa berbeda, bisa jadi sangat berpengaruh ke tubuh, perilaku, dan pikiran. Untuk depresi yang ringan, sebagian orang masih bisa bersikap normal dan bahkan kadang tidak merasakan gejala apapun. Namun kamu harus waspadai karena bila tidak segera ditangani akan memiliki efek yang buruk, tidak hanya terhadap diri sendiri tapi juga untuk orang lain.

Berikut ini adalah gejala dari depresi yang perlu kamu ketahui.

  1. Emosi Sedih Terus Menerus

Ketika kamu merasa sedih disertai dengan perasaan hampa, putus asa, dan gelisah dalam jangka waktu yang relatif lama, maka kamu harus waspada karena ini merupakan salah satu gejala dari depresi. Coba untuk komunikasi dengan orang lain, agar kamu bisa merasa lega dengan mengeluarkan apa yang ada di pikiranmu.

  1. Tidak Bertenaga

Orang yang depresi akan cenderung merasa letih, lesu, dan lemah karena seakan tidak memiliki energi yang tersisa. Biasanya orang yang depresi hanya akan berdiam diri, bahkan tak jarang mengurung diri di kamar.

  1. Memiliki Gangguan Tidur

Tidak hanya soal perasaan yang bisa menjadi gejala dari depresi, kebiasaan tidur juga dapat berpengaruh. Untuk orang yang sedang depresi, biasanya akan merasa susah tidur atau bahkan kelebihan tidur, yang mana pasti berbeda dari jam tidur biasanya.

  1. Hilang Minat

Pernah merasa kehilangan minat terhadap kegiatan yang biasanya kamu lakukan atau bahkan yang sebelumnya kamu sukai? Mungkin ini bisa menjadi tanda awal kalau kamu memasuki fase depresi.

  1. Pesimis

Salah satu tanda bahwa kamu depresi adalah selalu pesimis dalam melakukan segala sesuatu. Bahkan kamu akan merasa bersalah dengan mudah, walaupun sebenarnya itu bukan kesalahan yang kamu sengaja. Beberapa orang juga cenderung merasa tidak berguna saat merasa sangat depresi.

  1. Susah Konsentrasi

Tanda utama yang terlihat bila kamu mulai depresi adalah susah konsentrasi. Padahal kamu sudah berusaha untuk fokus dan memusatkan perhatian pada hal yang ingin kamu kerjakan, tapi tugas itu tidak cepat selesai.

  1. Keinginan Bunuh Diri

Bila mencapai tahap depresi yang ekstrim, maka orang bisa saja berpikiran untuk bunuh diri karena merasa sudah tidak sanggup menjalani kehidupan. Jika sudah ada di tahap ini, maka perlu segera mendapatkan bantuan profesional.

Gejala tadi biasanya tampak pada orang dewasa. Lalu bagaimana dengan anak-anak? Biasanya kamu bisa menemukan tanda anak cenderung menyendiri karena mereka kehilangan minat untuk bergaul dan bermain dengan teman-temannya. Bila anak mengalami depresi, salah satu tanda lain yang juga terlihat adalah emosi anak yang tidak seperti biasanya, seperti cenderung lebih sering menangis, marah, dan rewel. 

Faktor Pemicu Terjadinya Depresi

Depresi bisa menyerang siapa saja, tidak memandang usia. Banyak pertanyaan yang beredar tentang apa yang menjadi pemicu terjadinya depresi, sehingga dengan mengetahui penyebabnya maka bisa dicegah. Namun sayangnya sampai sekarang belum ada faktor pasti yang menyebabkan terjadinya depresi ini.

Depresi sebenarnya adalah jenis penyakit mental yang paling banyak ditemui di masyarakat. Walaupun tidak ada penyebab pasti dari gangguan mental satu ini, setidaknya ada beberapa faktor yang diyakini menjadi pemicu depresi, berdasarkan dari penelitian:

  1. Memendam Emosi Sendiri

Ini adalah awal dari depresi. Manusia tidak bisa menyimpan emosi yang dirasakan sendirian. Ada kalanya kita perlu berbagi kepada orang lain, setidaknya untuk meringankan sedikit beban yang ada.

Salah satu contoh dari memendam emosi yang bisa berujung depresi adalah saat kehilangan orang yang dicintai, dalam konteks ini cenderung berat karena tentang kematian. Pasti rasanya sangat menyiksa dan akan membuat depresi bila hanya disimpan sendiri.

  1. Trauma Masa Kecil

Penyebab lain dari depresi bisa berasal dari masa kecil. Misalnya waktu kecil pernah mengalami hal buruk yang tidak berujung depresi. Pengalaman buruk ini bisa berasal dari perceraian orang tua, pelecehan seksual, atau bahkan kehilangan orang tua.

  1. Faktor Genetik

Apakah kamu punya sanak keluarga yang menderita depresi? Kemungkinan besar kamu juga bisa memiliki resiko terkena depresi ini karena depresi merupakan faktor genetik.

  1. Faktor Biologis

Senyawa yang ada didalam tubuh juga bisa mempengaruhi depresi. Ini merupakan akibat dari kadar serotonin dalam otak yang tidak mencukupi sehingga menimbulkan depresi. Keadaan ini juga sering disebut sebagai depresi klinis.

  1. Jenis Kelamin

Ini bukan bermaksud untuk membedakan gender, namun dari hasil penelitian membuktikan bahwa wanita lebih rentan terkena depresi bila dibandingkan pria. Hal ini disebabkan karena hormon yang diproduksi oleh tubuh wanita.

Hormon ini sangat bergantung dengan kondisi wanita tersebut, seperti kehamilan, melahirkan, menstruasi, dan menopause. Dan untuk resiko depresi ini akan bertambah seiring bertambahnya usia juga, biasanya sebelum menopause.

  1. Pola Makan

Tidak hanya dari faktor fisik atau genetik, namun depresi juga bisa berasal dari makanan yang dimakan. Ketika kamu memiliki pola makan buruk disertai dengan kurangnya mineral dan vitamin, maka akan memicu timbulnya depresi.

  1. Penyakit Kronis

Perlu kamu tahu bahwa tubuh dan pikiran manusia saling terikat satu sama lain. Dalam beberapa kasus, rasa sakit berkelanjutan dari penyakit kronis yang diderita bisa menjadi salah satu penyebab dari depresi. Ada beberapa penyakit lain yang menjadi penyebab depresi yaitu penyakit Addison, hati, dan juga tiroid.

  1. Konsumsi Obat Terlarang

Larangan mengkonsumsi obat-obatan memang beralasan, karena bila dikonsumsi terlalu banyak akan membahayakan. Tidak hanya obat-obatan namun juga alkohol ternyata bisa memicu depresi. Ini tidak hanya tentang narkotika, namun juga bisa berasal dari obat resep misalnya statin, beta-blocker, stimulan, kortikosteroid, serta benzodiazepine.

  1. Stres Berat

Ketika kamu dalam keadaan stress berat, maka hormone kortisol akan semakin tinggi, dan menekan kadar serotonin. Ini akhirnya bisa memicu gejala terjadinya depresi.

  1. Faktor Lingkungan

Ternyata lingkungan sekitar juga berperan besar dalam terjadinya depresi. Misalnya untuk kamu yang sudah bekerja, kamu bisa merasa stress di kantor dan akhirnya akan memicu depresi.

Apa Itu Depresi?

Jenis Depresi

Ketika kamu mendengar kata depresi, apa yang muncul dalam pikiran? Orang yang hanya diam sambil melamun? Tidak sesederhana itu. Depresi sendiri memiliki berbagai macam bentuk. Dan mengetahui berbagai jenis depresi sangat penting agar kita bisa lebih waspada terhadap kondisi kesehatan mental masing-masing.

Berikut adalah jenis depresi yang umum ditemukan:

  1. Depresi Karena Penyakit

Depresi juga bisa timbul dari penyakit serius misalnya HIV, jantung, diabetes, kanker. Penderita juga biasanya rentan mengalami depresi. Selain penyakit tadi, peradangan juga bisa menyebabkan depresi. Peradangan ini biasanya melepaskan senyawa kimia yang akan masuk ke otak sehingga menyebabkan perubahan fungsi otak.

  1. Depresi Psikotik

Apa itu depresi psikotik? Depresi ini biasanya membuat si penderita mengalami depresi yang berat disertai halusinasi dan delusi. Untuk jenis depresi ini, biasanya tenaga kesehatan sudah menyiapkan obat antipsikotik dan antidepresan untuk mengobati depresi psikotik ini.

  1. Depresi Musiman

Depresi yang juga biasa dikenal sebagai seasonal affective disorder ini terjadi berulang kali karena perubahan musim atau cuaca yang bisa mempengaruhi suasana hati. Orang yang menderita depresi ini cenderung memiliki energi rendah, sering tidur, mengalami lonjakan berat badan yang cukup signifikan, suka makan makanan yang mengandung karbohidrat yang tinggi, serta menarik diri dari lingkungan sosial.

  1. Depresi Setelah Melahirkan

Tidak bisa dipungkiri, kelahiran anak memang merupakan momen paling membahagiakan. Namun proses persalinan ternyata bisa menyebabkan depresi pasca persalinan bagi ibu dan ayah.

Untuk wanita, depresi ini bisa dipicu karena perubahan hormon dan juga faktor lain. Sedangkan untuk pria, depresi biasanya dipicu oleh lingkungan, perubahan peran, dan juga perubahan gaya hidup karena harus mengurus anak.

  1. Gangguan Mood

Gangguan mood ini juga biasa disebut sebagai disruptive mood dysregulation disorder. Masalah ini sering ditandai dengan kebiasaan mengamuk, berteriak, serta menjerit. Biasanya gangguan ini terjadi pada anak-anak yang masih merasa kesulitan untuk mengatur emosi. Tanda utama bila terjadi gangguan ini adalah susah bergaul di sekolah, teman sebaya, dan juga lingkungan.

  1. Bipolar

Masalah kejiwaan satu ini ditandai dengan perubahan perasaan dan suasana hati yang ekstrim, biasanya dari rasa gembira ke putus asa secara tiba-tiba. Gangguan ini juga biasa disebut dengan manik-depresif.

Ketika menderita bipolar ini, orang bisa dengan mudah merasa putus asa dan sedih dan juga akan kehilangan minat pada hal yang sebenarnya disukai. Dan sebaliknya, bila sedang ada dalam fase mania atau hipomania, maka akan melimpah energinya dan juga mudah merasa tersinggung.

Untuk penderita bipolar, sebaiknya harus segera mendapat pengobatan karena akan cenderung bertambah buruk bila tidak ada tindakan lebih lanjut.

  1. Gangguan Pre Menstruasi

Sebagian wanita usia produktif mengalami gangguan satu ini. Ketika pre menstruasi, depresi dapat memicu rasa cemas, sedih, serta mudah marah. Hal ini terjadi karena perubahan hormonal selama siklus menstruasi. Cara untuk menangani masalah ini adalah dengan cara inhibitor dan juga obat pereda nyeri.

  1. Gangguan Depresi Persistent

Orang yang menderita gangguan ini juga disebut sebagai distima. Penderita biasanya mengalami suasana hati yang kalut secara terus menerus. Hal ini, ditandai dengan sikap yang cenderung sedih dan hampir menangis setiap hari.

Selain gejala diatas, ada beberapa tanda lain:

  • Merasa kurang percaya diri
  • Putus asa
  • Memiliki masalah tidur, baik itu jarang dan sering
  • Nafsu makan yang tidak sesuai dengan seharusnya
  • Merasa kelelahan secara terus menerus karena kekurangan energi
  • Susah menentukan keputusan.

Dampak Depresi

Depresi dapat memberikan berbagai masalah, tidak hanya dalam hal mental namun juga masuk ke dalam kondisi kejiwaan dan juga fisik. Berikut dampak depresi yang perlu kamu ketahui:

  1. Masalah Sistem Pencernaan

Penderita depresi memiliki kecenderungan untuk mengalami masalah pada nafsu makan. Sebagai dampaknya, penderita depresi biasanya akan mengalami banyak masalah pencernaan seperti sembelit, kram, dan masih banyak lagi. Selain itu penderita depresi akan rentan mengalami penyakit obesitas dan juga malnutrisi.

  1. Gairah Seksual Turun

Saat mengalami depresi, ini juga akan berakibat ke gairah seksual karena libido menurun. Inilah yang menyebabkan penderita enggan melakukan hubungan seksual atau tidak merasakan apapun saat melakukan hubungan seks dengan pasangan sahnya.

  1. Fungsi Otak Terganggu

Depresi juga bisa memberikan efek ke otak. Bagian yang terpengaruh adalah korteks prefrontal dan hipokampus. Bagian tersebut dapat menyusut dan kemampuan mengingat akan menurun. Tidak hanya itu, ternyata ini juga berdampak pada pengolahan emosi juga.

Selain bagian itu, ada satu bagian bernama amygdala yang ikut terpengaruh, sehingga penderita akan berdampak pada aktivitas penderita dan juga pola tidur yang berujung insomnia.

  1. Masalah Jantung

Organ tubuh lain yang ikut terganggu adalah bagian jantung. Depresi memicu jantung untuk berdetak lebih cepat. Dalam jangka panjang, ini akan meningkatkan resiko penyakit jantung, yaitu jantung koroner.

  1. Imun Melemah

Ketika kamu depresi, pasti akan malas melakukan apapun, apalagi untuk sekedar melakukan hidup sehat. Inilah yang menyebabkan tubuh kurang energi imun akan menurun. Hal ini akan membuat tubuh rentan terserang penyakit.

Cara Mengatasi Depresi Menurut Islam

Bagaimana cara mengatasi depresi menurut Islam? Berikut adalah caranya:

  1. Bersyukur pada Allah SWT

Cara paling ampuh untuk bisa menghilangkan depresi adalah dengan selalu bersyukur pada Allah SWT atas segala berkah dan rahmatnya. Walaupun kamu saat ini sedang mengalami masalah yang pelik, yakinlah bahwa Allah tidak akan meninggalkan umatnya sendirian dan cobaan tidak akan diberikan melebihi kekuatan.

Cobalah untuk selalu bersyukur atas apa yang kamu miliki. Percayalah bahwa apa yang kamu alami sekarang adalah proses untuk pendewasaan diri.

  1. Shalat

Shalat memiliki manfaat yang sangat besar karena bisa membuat hati semakin tenang. Dengan shalat, kamu juga bisa semakin mendekatkan diri pada Allah SWT.

  1. Berdoa

Dalam shalat, kamu juga dianjurkan untuk tetap berdoa dan meminta petunjuk pada Allah SWT agar hidupmu dapat diberikan pencerahan. Selain itu, berdoa juga dapat meningkatkan keterikatan kita dengan Allah SWT, sehingga kita akan menyadari bahwa tiada daya tanpa keridhoan dariNya. 

  1. Dzikir

Ini merupakan salah satu cara untuk bisa menghilangkan depresi. Dzikir ini sendiri adalah cara umat muslim untuk menyebut nama Allah. Dzikir sangat dianjurkan untuk dilakukan karena bertujuan untuk memuji Allah dan juga membuat pikiran lebih tenang.

5. Sedekah

Sedekah diyakini bisa membantu mengobati berbagai penyakit. Secara ilmiah pun sudah terbukti melalui berbagai penelitian bahwa berbagi dengan orang lain dapat meningkatkan sistem imun. Saat imun meningkat, penyakit baru akan enggan datang dan penyakit yang ada di dalam tubuh akan lebih mudah pergi.

Depresi memang bisa menyerang siapa saja dan kapan saja. Oleh karena itu, kamu harus waspada akan gejalanya dan juga sigap untuk bisa menghadapinya. Bila kamu merasa depresi dan tidak tahu harus bagaimana, coba untuk meminta pertolongan dari profesional seperti psikolog atau psikiater.

Selain itu, kamu juga bisa semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT agar diberikan kekuatan dan mampu melewati semua ini. Bila kamu bisa menjalankan apa saja hal-hal yang tertulis diatas, maka kamu akan merasakan bahwa kesehatan mental yang sehat adalah kebahagian yang tak ternilai harganya. 

TAGS
#cara mengatasi depresi menurut Islam #cara menghilangkan depresi #dampak depresi #depresi #depresi adalah