Ulasan

Masih Muda Sudah Kolesterol Tinggi? Kamu Harus Baca Ini!

kolesterol tinggi berbahaya bagi tubuh

Penyebab kolesterol naik bisa bermacam-macam. Mengingat kolesterol tinggi menyebabkan berbagai risiko kesehatan, sangat penting untuk mengetahui apa saja faktor-faktor pemicunya serta mengenali ciri-ciri kolesterol tinggi. 

Data Kementerian Kesehatan RI mengungkapkan jumlah penderita kolesterol di Indonesia terbilang tinggi, yakni mencapai 28% dari populasi. Mengejutkannya, bukan hanya orang-orang lanjut usia yang terkena penyakit ini, tapi anak muda usia 20-an tahun juga bisa mengalami masalah kolesterol.

Cara menurunkan kolesterol di usia muda perlu dilakukan segera agar dapat mencegah penyakit jantung dan masalah kesehatan lainnya di usia dewasa. Selain mendukung kesehatan jantung, tindakan sejak dini juga menjadi pondasi untuk gaya hidup sehat yang berkelanjutan dalam jangka panjang. 

Selengkapnya, berikut pengertian dan ciri-ciri kolesterol tinggi, serta faktor-faktor penyebab kolesterol naik yang perlu kita hindari. Ketahui juga cara menurunkan kolesterol tinggi yang efektif.

Apa Itu Kolesterol?

Kolesterol adalah salah satu jenis lemak yang dihasilkan secara alami oleh organ hati dan juga dapat ditemukan dalam makanan yang berasal dari hewan, seperti daging dan susu. Fungsi kolesterol sangat penting bagi tubuh, termasuk dalam pembentukan sel-sel sehat, produksi hormon, dan sintesis vitamin D. 

Kolesterol berperan dalam tubuh melalui lipoprotein, zat yang diproduksi oleh hati untuk membawa kolesterol ke seluruh tubuh. Ada tiga jenis lipoprotein utama, yakni:

  1. LDL (Low-Density Lipoprotein): LDL yang sering disebut sebagai “kolesterol jahat,” berperan membawa kolesterol dari hati ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah arteri. Kadar LDL yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak kolesterol di dinding arteri serta meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
  2. HDL (High-Density Lipoprotein): Sebaliknya, HDL dikenal sebagai “kolesterol baik.” HDL membantu mengangkut kelebihan kolesterol dari seluruh tubuh kembali ke hati, di mana kemudian dapat dikeluarkan dari tubuh. Tingginya kadar HDL dapat memberikan perlindungan terhadap penyakit jantung dengan mengurangi penumpukan kolesterol.
  3. Trigliserida: Trigliserida adalah bentuk lemak yang terbentuk ketika tubuh mengubah sisa kalori yang tidak terpakai. Fungsinya sebagai sumber energi. Kadar trigliserida yang tinggi dapat terjadi akibat pola makan yang tidak sehat dan kelebihan kalori, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung.

Meskipun memiliki peran vital, kolesterol dapat menjadi masalah kesehatan jika kadarnya dalam darah melampaui batas normal. Kolesterol tinggi menyebabkan penumpukan lemak di dalam pembuluh darah dan membentuk plak yang dapat menghambat aliran darah. 

ilustrasi kolesterol tinggi di pembuluh darah

Kondisi tersebut dikenal sebagai kolesterol tinggi yang dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit serius seperti stroke dan serangan jantung. Penting untuk mengelola kadar kolesterol agar tetap dalam batas normal, terutama karena kelebihan kolesterol tidak dapat larut dalam darah.

Ciri-Ciri Kolesterol Tinggi

Kolesterol tinggi atau disebut hiperkolesterolemia biasanya tidak menunjukkan gejala secara langsung. Oleh karena itu, banyak orang mungkin tidak menyadari bahwa mereka memiliki kadar kolesterol yang tinggi tanpa pemeriksaan darah. 

Ciri-ciri kolesterol tinggi lebih sering muncul ketika penumpukan plak kolesterol di pembuluh darah telah mencapai tingkat yang dapat menyebabkan masalah kesehatan serius. Berikut adalah beberapa ciri-ciri dan gejala kolesterol tinggi yang dapat dikenali:

1. Nyeri Dada 

Kolesterol tinggi menyebabkan penumpukan plak pada arteri koroner yang menyuplai darah ke jantung. Pada tingkat yang lebih parah, ini dapat memicu penyempitan arteri dan mengurangi aliran darah ke jantung. Gejala ini dapat muncul dalam bentuk nyeri dada atau angina yang dapat dirasakan sebagai tekanan, nyeri, atau ketidaknyamanan di dada, lengan, rahang, atau punggung.

2. Masalah Pembuluh Darah

Penumpukan plak kolesterol pada pembuluh darah dapat menyebabkan aterosklerosis yang dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Gejala dapat mencakup tekanan darah tinggi, pembengkakan pada kaki atau pergelangan kaki, dan perubahan suara pada arteri yang mengalirkan darah.

3. Nyeri atau Kesemutan 

Kolesterol tinggi menyebabkan penurunan aliran darah ke berbagai bagian tubuh, seperti tangan dan kaki. Gejalanya seperti nyeri atau kesemutan, terutama saat bergerak atau beraktivitas. 

Selain itu, nyeri yang terasa seperti kram atau pegal-pegal mungkin juga muncul sebagai respons terhadap penurunan aliran darah. Gejala ini dapat menjadi tanda adanya masalah sirkulasi yang terkait dengan kolesterol tinggi. 

4. Perubahan pada Mata

Deposit kolesterol di sekitar mata yang dikenal sebagai xanthelasma dapat muncul sebagai benjolan kuning atau plak di bawah kulit di sekitar mata. Meskipun tidak menyakitkan, xanthelasma dapat menjadi tanda potensial dari ketidakseimbangan kolesterol.

5. Benjolan Kuning di Kulit

Benjolan kuning di kulit atau xanthomas adalah deposit lemak yang terlihat sebagai benjolan atau plak kuning di kulit. Penyakit ini dapat muncul pada siku, lutut, atau bagian tubuh lainnya dan merupakan ciri-ciri kolesterol tinggi.

6. Sulit Bernapas 

Aterosklerosis pada arteri paru-paru akibat penumpukan plak kolesterol dapat menyebabkan gangguan aliran udara dan oksigen ke paru-paru. Hal ini dapat menimbulkan kesulitan bernapas, terutama ketika seseorang beraktivitas. 

7. Pembengkakan

Ciri-ciri kolesterol tinggi lainnya yaitu pembengkakan di kaki atau pergelangan kaki yang dapat terjadi akibat penurunan aliran darah normal. Ini menandakan adanya gangguan sirkulasi yang perlu mendapat perhatian medis. 

8. Penurunan Fungsi Seksual

Kolesterol tinggi menyebabkan masalah pada sistem vaskular, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi fungsi seksual. Pria dapat mengalami disfungsi ereksi, sedangkan wanita dapat mengalami masalah pada siklus menstruasi.

Penyebab Kolesterol Naik

Keseimbangan kolesterol dalam tubuh berperan penting dalam menjaga kesehatan jantung dan sistem vaskular. Peningkatan kadar kolesterol, khususnya kolesterol “jahat” atau LDL, dapat menjadi pemicu penyakit kardiovaskular. 

Kita perlu memahami faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kadar kolesterol. Secara umum, faktor penyebab kolesterol naik antara lain:

1. Pertambahan Usia

Pertambahan usia merupakan pertimbangan penting dalam menjaga keseimbangan kolesterol. Terutama pada orang-orang di atas usia 45 tahun, faktor risiko untuk peningkatan kadar kolesterol cenderung meningkat. 

Penurunan fungsi dan metabolisme tubuh seiring dengan bertambahnya usia dapat mempengaruhi sistem lipid. Hal ini menyebabkan peningkatan kadar kolesterol, terutama LDL yang dianggap “jahat.” 

Meskipun umumnya kadar kolesterol lebih tinggi pada orang tua, kesadaran akan pentingnya pencegahan tetap relevan untuk semua kelompok usia. Adopsi pola hidup sehat, termasuk menerapkan pola makan seimbang dan berolahraga secara teratur, dapat membantu menjaga keseimbangan kolesterol. 

2. Makanan Berlemak

Untuk menjaga kadar kolesterol tetap dalam batas normal, peran pemilihan makanan sangat krusial. Beberapa jenis makanan, seperti krim, keju, dan udang, yang kaya akan lemak jenuh, termasuk makanan pantangan kolesterol tinggi. 

Konsumsi makanan berlemak terutama lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh. Makanan penyebab kolesterol naik lainnya yaitu otak dan jeroan sapi, daging olahan, makanan cepat saji, dan gorengan. 

Kelebihan lemak jenuh dalam tubuh tidak hanya meningkatkan risiko peningkatan kolesterol, tetapi juga dapat mempersempit pembuluh darah. Jika kita mengabaikan kondisi ini, komplikasi serius seperti serangan jantung dapat terjadi. 

Selain lemak jenuh dan lemak tak jenuh, jenis lemak trans yang sering ditemukan dalam makanan olahan juga berkontribusi pada peningkatan kadar kolesterol. Lemak trans yang dihasilkan dengan menambahkan hidrogen pada lemak dapat memberikan dampak negatif pada kesehatan kardiovaskular dengan meningkatkan kadar kolesterol. 

3. Minuman Manis

Penelitian yang dipublikasikan Journal of the American Heart Association mengungkapkan mengonsumsi minuman manis seperti soda atau boba akan meningkatkan kadar kolesterol “jahat” yang disebut LDL dan trigliserida. Konsumsi berlebihan minuman manis juga dapat menyebabkan dislipidemia, kondisi di mana kadar lemak tubuh menjadi tidak normal. Hal ini meningkatkan risiko penyakit arteri koroner.

4. Kebiasaan Minum Alkohol

Selain mengandung gula tinggi, minuman beralkohol dapat menghambat kinerja hati yang sebagian besar berperan untuk pemecahan kolesterol dalam tubuh. Terlalu banyak konsumsi alkohol dapat menyebabkan penumpukan kolesterol dalam hati karena proses pencernaan alkohol dapat menghasilkan kolesterol dan trigliserida. 

5. Malas Bergerak

Gaya hidup sedentary atau malas bergerak dapat menyebabkan penumpukan lemak dalam tubuh serta meningkatkan kadar kolesterol. Ketika seseorang kurang aktif secara fisik, lemak cenderung terus mengendap dalam tubuh dan memicu peningkatan berat badan dan risiko obesitas. 

Keadaan ini tidak hanya berpotensi memberikan dampak negatif pada penampilan fisik, tetapi juga dapat meningkatkan risiko kolesterol tinggi. Di sisi lain, berbagai penelitian menunjukkan bahwa olahraga secara teratur dapat menjadi kunci untuk mengontrol kadar kolesterol. 

6. Obesitas

Berat badan berlebih atau obesitas merupakan salah satu faktor penting penyebab kolesterol naik dan berkontribusi pada risiko penyakit kardiovaskular. Penelitian telah menunjukkan korelasi erat antara indeks massa tubuh yang tinggi dan peningkatan kolesterol dalam tubuh.

Pada dasarnya, penumpukan lemak berlebih di jaringan adiposa dapat merangsang produksi kolesterol. Sehingga memicu terjadinya dislipidemia. Penanganan masalah berat badan menjadi kunci dalam upaya mengatasi dampak negatifnya terhadap keseimbangan kolesterol dan kesehatan jantung secara keseluruhan.

7. Penyakit dan Obat-obatan

Penyakit tertentu dan penggunaan obat-obatan juga dapat menjadi penyebab kolesterol naik. Contohnya, orang yang menderita diabetes, tekanan darah tinggi, atau gangguan hati dan ginjal memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami ketidakseimbangan lipid dalam tubuh. 

Selain itu, penggunaan obat-obatan seperti diuretik, kortikosteroid, dan antiretroviral juga dapat memengaruhi metabolisme kolesterol. Sangat penting untuk melakukan pemantauan dan manajemen kesehatan secara teratur, terutama melalui pemeriksaan kadar kolesterol. 

Cara Menurunkan Kolesterol Tinggi di Usia Muda

Menjaga keseimbangan kolesterol dalam tubuh menjadi langkah penting untuk memitigasi risiko penyakit jantung di masa depan. Untuk mencapai tujuan ini, ada beberapa cara menurunkan kolesterol yang bisa diterapkan dalam gaya hidup sehari-hari.

Beberapa cara menurunkan kolesterol di usia muda antara lain:

1. Menerapkan Pola Makan Sehat

Menerapkan pola makan sehat adalah langkah krusial dalam menurunkan kolesterol di usia muda. Pilihlah makanan yang kaya serat, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian utuh. Serat membantu mengurangi penyerapan kolesterol dari makanan ke dalam darah. 

Hindari konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan trans, seperti makanan olahan, gorengan, dan makanan pantangan kolesterol tinggi lainnya. Pengurangan konsumsi lemak jenuh dan trans dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL.

2. Berolahraga Secara Teratur

Cara menurunkan kolesterol dapat dibantu dengan berolahraga secara teratur atau rutin melakukan aktivitas fisik. Berolahraga dapat meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) yang membantu mengangkut kolesterol dari darah ke hati untuk dikeluarkan. 

Olahraga aerobik seperti berjalan cepat, berlari, atau bersepeda dapat menjadi pilihan yang efektif. Konsistensi dalam menjalani kegiatan fisik ini sangat penting untuk menurunkan kadar kolesterol dan meningkatkan kesehatan kardiovaskular secara keseluruhan.

3. Menghindari Konsumsi Gula Berlebihan

Konsumsi gula berlebihan dapat berdampak negatif pada keseimbangan kolesterol, terutama melalui peningkatan trigliserida dalam tubuh. Trigliserida adalah jenis lemak dalam darah yang jika berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. 

Batasi konsumsi makanan dan minuman manis, seperti minuman bersoda dan makanan pencuci mulut yang tinggi gula. Gula tambahan yang terdapat dalam makanan olahan juga dapat memberikan kontribusi pada peningkatan kadar gula darah dan kolesterol. 

Sebagai alternatif, pilihlah makanan yang alami seperti buah-buahan segar yang tidak hanya memberikan rasa manis secara alami tetapi juga membawa serat dan nutrisi penting. Mengurangi konsumsi gula merupakan langkah penting untuk menurunkan kolesterol, sekaligus mengurangi risiko penyakit metabolik dan menjaga berat badan. 

4. Menjaga Berat Badan Ideal

Menjaga berat badan ideal merupakan salah satu cara menurunkan kolesterol di usia muda yang perlu diperhatikan. Berat badan ideal bukan hanya soal penampilan, tapi juga faktor kunci dalam mengelola kadar kolesterol. 

Kondisi berlebihan atau kekurangan berat badan dapat berpengaruh pada metabolisme tubuh, termasuk bagaimana tubuh memproses lemak dan memproduksi kolesterol. Obesitas atau penumpukan berlebihan lemak tubuh terkait erat dengan peningkatan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menurunnya kadar kolesterol baik (HDL). 

Pentingnya menjaga berat badan yang sehat terletak pada keberlangsungan gaya hidup sehat. Menerapkan pola makan yang seimbang dengan fokus pada makanan bernutrisi dan porsi yang terkontrol dapat membantu mengelola asupan kalori. Di sisi lain, rutinitas olahraga teratur membantu membakar kalori berlebih dan menjaga kesehatan jantung.

5. Mengonsumsi Asam Lemak Omega-3

Asam lemak omega-3 telah dikenal memberikan banyak manfaat bagi kesehatan jantung. Makanan yang mengandung asam lemak omega-3 antara lain ikan berlemak seperti salmon, sarden, dan tuna. 

Asam lemak omega-3 bekerja dengan cara meningkatkan kemampuan tubuh untuk mengeluarkan kolesterol yang tidak dibutuhkan dari sirkulasi darah. Selain itu, omega-3 juga memiliki sifat antiinflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh, yang pada gilirannya dapat menjaga kesehatan pembuluh darah dan jantung.

Oleh karena itu, mengonsumsi ikan berlemak omega-3 secara teratur dapat menjadi cara menurunkan kolesterol secara alami. Mereka yang menerapkan pola makan yang kaya omega-3 dapat mengalami peningkatan kadar HDL dan mengurangi risiko peradangan yang terkait dengan penyakit kardiovaskular. 

6. Hindari Konsumsi Alkohol dan Berhenti Merokok

Menghindari konsumsi alkohol dan berhenti merokok dapat memberikan dampak positif pada kadar kolesterol dan kesehatan jantung secara keseluruhan. Alkohol yang dikonsumsi dalam jumlah berlebihan dapat meningkatkan kadar trigliserida dalam darah, sehingga menyebabkan ketidakseimbangan lipid yang berpotensi merugikan. 

Sementara itu, berhenti merokok memiliki implikasi positif pada sistem kardiovaskular. Rokok dapat merusak dinding pembuluh darah, meningkatkan risiko penyumbatan arteri, dan secara langsung memengaruhi kadar kolesterol. Berhenti merokok membantu merestorasi kesehatan pembuluh darah, mengurangi peradangan, dan dapat membantu penurunan kadar kolesterol.

7. Konsultasi dengan Profesional Kesehatan

Cara menurunkan kolesterol di usia muda bisa dengan berkonsultasi ke profesional kesehatan, seperti dokter atau ahli gizi. Profesional kesehatan dapat melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi kesehatan seseorang, memeriksa faktor risiko yang mungkin memengaruhi kadar kolesterol, dan memberikan rekomendasi pengobatan jika diperlukan.

Melalui konsultasi ini, kita dapat memahami kondisi kesehatan dengan lebih baik dan mendapatkan panduan spesifik terkait perubahan gaya hidup yang diperlukan. Selain itu, konsultasi dengan profesional kesehatan dapat membantu dalam merencanakan diet yang sesuai dan program olahraga yang efektif untuk menurunkan kadar kolesterol. 

Jika diperlukan, dokter juga dapat memberikan informasi tentang penggunaan obat-obatan untuk menjaga keseimbangan kolesterol. Melibatkan profesional kesehatan untuk menurunkan kolesterol membantu kita memastikan solusi yang terarah dan sesuai dengan kebutuhan spesifik individu. Serta memungkinkan pemantauan berkelanjutan dalam kesehatan jangka panjang.

Masih muda sudah kolesterol tinggi? Inilah pertanyaan yang semakin relevan di era modern dengan gaya hidup tidak seimbang. Penyebab kolesterol tinggi pada usia muda seringkali berasal dari kecenderungan pola makan tidak sehat dan malas gerak.

Ciri-ciri kolesterol tinggi mungkin tidak selalu terlihat secara langsung, namun dampaknya terhadap kesehatan jantung bisa sangat serius. Sangat penting memahami cara menurunkan kolesterol yang tepat dan memperbaiki pola hidup untuk menjaga kesehatan yang berkelanjutan.

TAGS
#cara menurunkan kolesterol di usia muda #cara menurunkan kolesterol tinggi #ciri-ciri kolesterol tinggi #kolesterol tinggi menyebabkan #penyebab kolesterol naik