Ulasan

Eco Parenting: Mengajarkan Gaya Hidup Berkelanjutan Pada Anak

SHARE

Eco parenting adalah cara mengasuh anak dengan menanamkan kepedulian terhadap lingkungan sejak dini. Istilah ini mulai dikenal luas seiring meningkatnya kekhawatiran global terhadap krisis iklim. 

Menurut laporan UNICEF tahun 2021, lebih dari satu miliar anak menghadapi risiko tinggi akibat perubahan iklim. Mulai dari polusi udara, kelangkaan air, hingga bencana alam. Di tengah kenyataan ini, banyak orang tua mulai menyadari bahwa cinta pada anak juga berarti mengajarkan anak untuk mencintai bumi. 

Menjadi orang tua sering kali membuat seseorang melihat dunia dengan kacamata baru. Jika sebelumnya isu lingkungan terasa jauh, kehadiran anak justru menjadikannya sangat personal. Kita tak lagi bicara soal masa depan secara abstrak, tapi tentang udara yang akan mereka hirup, hutan yang bisa mereka jelajahi, dan laut yang akan mereka warisi. 

Di tengah tren zero waste dan gaya hidup berkelanjutan, eco parenting menjadi langkah awal untuk menanamkan kesadaran lingkungan sejak dini. Langkah-langkahnya bisa sederhana, seperti mengurangi plastik sekali pakai, memilih mainan ramah lingkungan, atau membacakan buku edukasi bertema alam.

Contoh Penerapan Eco Parenting

Anak-anak belajar dari apa yang mereka lihat dan alami. Maka, jika kita ingin mereka tumbuh menjadi generasi yang mencintai bumi, kita perlu memberi contoh yang konkret sejak dini. 

Berikut sembilan cara yang dapat membantu orang tua membangun gaya hidup berkelanjutan bersama anak dengan cara yang menyenangkan namun memiliki makna yang dalam.

1. Gunakan Barang yang Dapat Digunakan Ulang 

    Salah satu prinsip dasar dalam eco parenting adalah mengurangi ketergantungan pada produk sekali pakai. Daripada menggunakan botol air plastik atau kantong belanja sekali pakai, gunakan botol stainless steel, kotak makan dari bahan bebas BPA, dan tas belanja kain. Untuk bayi, popok kain ramah lingkungan adalah alternatif yang jauh lebih baik bagi lingkungan dan kesehatan kulit anak.

    Ajarkan anak memilah sampah dan mendaur ulang sejak usia dini. Jadikan kegiatan ini menyenangkan dengan memberi warna berbeda pada tempat sampah atau mengajak mereka membuat kerajinan dari kardus bekas dan botol plastik. Mengajak anak menciptakan sesuatu dari barang tak terpakai juga menumbuhkan kreativitas dan kesadaran bahwa barang-barang tidak harus langsung dibuang.

    2. Ajak Anak Lebih Dekat dengan Alam

      Kecintaan pada bumi berawal dari pengalaman langsung dengannya. Ajak anak berjalan di taman, mendaki bukit kecil, atau membersihkan pantai bersama. Aktivitas ini bukan hanya membangun kedekatan dengan alam, tapi juga melatih rasa tanggung jawab.

      Cobalah berkebun bersama anak, meskipun hanya menanam cabai di pot kecil. Dari menyiram hingga memanen, anak belajar bahwa merawat alam butuh kesabaran dan konsistensi. Mereka akan melihat sendiri siklus hidup tanaman dan pentingnya mengelola limbah organik.

      3. Hemat Air, Tanam Kebiasaan Bijak

        Air adalah sumber daya yang tak tergantikan, dan anak perlu tahu bahwa penggunaannya tak boleh disia-siakan. Mulai dari hal kecil, matikan kran saat menggosok gigi, gunakan air bilasan cucian sayur untuk menyiram tanaman, atau tampung air hujan untuk mencuci motor atau menyiram halaman.

        Dengan mengajak anak mempraktikkan hal-hal tersebut secara konsisten, mereka belajar bahwa setiap tetes air berharga. Buat kegiatan seperti membuat alat penampung air hujan sebagai proyek bersama, agar mereka merasa terlibat secara emosional dan praktis.

        4. Sajikan Makanan Nabati Lebih Sering

          Mengurangi konsumsi daging adalah salah satu cara paling efektif menurunkan jejak karbon keluarga. Mulailah dari hal kecil seperti Meatless Monday, lalu kembangkan dengan menjadikan memasak makanan berbasis tumbuhan sebagai aktivitas keluarga.

          Libatkan anak dalam memilih bahan makanan di pasar. Kenalkan mereka pada berbagai sayur, biji-bijian, dan buah. Saat mereka tahu dari mana makanan berasal dan bagaimana proses memasaknya, mereka akan lebih menghargainya. Ini juga kesempatan untuk menjelaskan bahwa pilihan makanan kita berdampak langsung pada kelestarian lingkungan.

          5. Pilih Transportasi Ramah Lingkungan

            Alih-alih mengandalkan mobil, ajak anak berjalan kaki atau bersepeda saat pergi ke taman atau toko dekat rumah. Selain baik untuk kesehatan, kebiasaan ini mengurangi emisi karbon dan memberi kesempatan untuk lebih banyak berinteraksi.

            Jadikan perjalanan sebagai petualangan, buat permainan menghitung burung atau pohon yang mereka lihat di sepanjang jalan. Dengan begitu, mereka belajar bahwa bepergian tidak harus selalu menghasilkan polusi.

            6. Ajarkan Nilai dari Pakaian yang Berkelanjutan

              Fast fashion adalah salah satu penyumbang terbesar limbah tekstil dunia. Ajarkan anak untuk menghargai pakaian dengan memperkenalkan konsep slow fashion. Ajak mereka memilih pakaian dari bahan organik atau daur ulang, serta membeli dari merek lokal yang etis.

              Libatkan mereka dalam merawat pakaian, menjahit kancing yang lepas, atau mengubah kaus lama menjadi tas kecil. Dari sini, anak belajar bahwa pakaian bukan sekadar tren, melainkan sumber daya yang layak dirawat dan digunakan dengan bijak.

              7. Pilih Mainan Ramah Lingkungan

                Mainan juga bisa menjadi alat pembelajaran tentang keberlanjutan. Pilih mainan ramah lingkungan yang terbuat dari kayu bersertifikasi, karet alami, atau bahan daur ulang. Hindari mainan elektronik sekali pakai atau yang menggunakan banyak baterai.

                Selain membeli, buat juga mainan sendiri dari barang bekas. Misalnya, boneka dari kaus kaki lama atau puzzle dari kardus bekas. Ini menumbuhkan kreativitas sekaligus memperkenalkan konsep bahwa sesuatu tidak harus selalu dibeli untuk bernilai.

                8. Bacakan Buku Bertema Lingkungan

                  Buku edukasi tentang lingkungan bisa menjadi pintu masuk yang menyenangkan untuk memahami isu-isu penting. Pilih buku dengan cerita sederhana dan ilustrasi menarik yang menanamkan pesan tentang menjaga hutan, hewan, atau air.

                  Luangkan waktu untuk berdiskusi setelah membaca. Tanyakan pendapat mereka dan apa yang bisa dilakukan dari cerita itu. Ketika anak merasa terlibat secara emosional, nilai-nilai dalam buku akan lebih mudah tertanam dan terbawa dalam tindakan sehari-hari.

                  9. Kurangi, Gunakan Kembali, Berbagi

                    Alih-alih membeli barang baru, manfaatkan hand-me-downs atau belanja di toko barang bekas. Barang seperti baju bayi, stroller, hingga buku anak bisa diwariskan atau dipertukarkan dengan komunitas lokal.

                    Libatkan anak dalam proses memilah barang yang masih layak pakai untuk disumbangkan. Ini mengajarkan empati, sekaligus menunjukkan bahwa berbagi adalah bagian dari gaya hidup berkelanjutan. Prinsip eco parenting adalah mengajak anak tumbuh dalam budaya yang menghargai, bukan menghabiskan.

                    eco parenting dan gaya hidup berkelanjutan memiliki kaitan sangat erat

                    Tips Memilih Mainan Ramah Lingkungan

                    Menanamkan nilai keberlanjutan pada anak tidak harus muluk atau mahal. Mulailah dari kotak mainannya. Dengan memilih mainan ramah lingkungan, kita tidak hanya menciptakan pengalaman bermain yang mengesankan, tapi juga menumbuhkan generasi yang mencintai bumi dengan hati dan tindakan.

                    Melalui mainan, anak tidak hanya bermain, tapi juga belajar mengenal bahan alami dan menghargai proses produksi yang etis. Berikut ini beberapa tips memilih mainan ramah lingkungan yang tak hanya aman dan edukatif, tapi juga selaras dengan prinsip zero waste.

                    1. Pilih Mainan dari Bahan Alami dan Terbarukan

                      Pilihlah mainan yang terbuat dari kayu, bambu, kain organik, atau bahan daur ulang. Bahan-bahan ini umumnya lebih aman karena bebas dari zat kimia berbahaya dan memiliki jejak karbon yang lebih kecil dibandingkan plastik. 

                      Kayu dan bambu, misalnya, adalah material tahan lama yang bisa diwariskan dari kakak ke adik, sehingga mengurangi kebutuhan membeli mainan baru terus-menerus. Beberapa brand seperti By Verrel, Woh Project, dan Lettering and Life menawarkan mainan kayu yang menarik dari sisi desain, sekaligus aman karena menggunakan cat non-toksik dan telah bersertifikasi. 

                      Mainan brand ini mulai dari puzzle, balok huruf, hingga pretend play seperti set dapur dan alat tukang. Mainan ini bisa merangsang kreativitas dan motorik anak tanpa meninggalkan dampak negatif pada lingkungan.

                      2. Perhatikan Sertifikasi dan Standar Keamanan

                        Sertifikasi menjadi indikator penting bahwa sebuah mainan memang ramah lingkungan secara menyeluruh. Cari produk dengan label seperti FSC (Forest Stewardship Council) untuk produk kayu, GOTS (Global Organic Textile Standard) untuk bahan tekstil, atau CE dan SNI untuk keamanan mainan anak.

                        Sebagai contoh, Fisher Price Wooden Toys memproduksi mainan dari kayu bersertifikasi FSC dan dikemas dalam kemasan kertas ramah lingkungan. Seri ini membuktikan bahwa bahkan brand besar pun bisa beralih ke praktik produksi yang lebih berkelanjutan. Mainan seperti shape sorter, xylophone, dan activity triangle dari koleksi ini ideal sebagai pilihan pertama bagi orang tua yang ingin memulai gaya hidup zero waste melalui mainan anak.

                        3. Pilih Mainan yang Mendorong Imajinasi dan Tidak Terlalu Instruktif

                          Mainan ramah lingkungan sering kali memiliki desain yang lebih sederhana dibanding mainan elektronik. Tapi justru dari kesederhanaan inilah anak-anak belajar paling banyak. Mainan seperti balok kayu, tanah liat, atau boneka kain mendorong anak untuk menggunakan imajinasi mereka tanpa batas.

                          Mainan dari merek lokal seperti Artdias Gallery, yang menciptakan diorama dan miniatur dari limbah kayu bisa menjadi pilihan. Tak hanya mendukung kreativitas anak, mainan ini juga mengajarkan bahwa barang bekas bisa bernilai kembali. 

                          4. Pilih Produk dari Brand yang Transparan dan Beretika

                            Brand yang benar-benar peduli lingkungan biasanya akan terbuka tentang bahan yang mereka gunakan, proses produksi, serta nilai-nilai etis yang mereka pegang. Mereka juga sering terlibat dalam gerakan sosial atau lingkungan, dan sebagian dari keuntungannya disumbangkan untuk tujuan keberlanjutan.

                            Contohnya, Creadu adalah brand lokal yang membuat board game edukatif dari bahan daur ulang. Selain menjadi media bermain, produk mereka juga sejalan dengan nilai edukasi dan pembelajaran berkelanjutan. Ketika anak memainkan mainan seperti ini, mereka juga disadarkan bahwa permainan bisa datang dari tempat yang bertanggung jawab terhadap bumi.

                            5. Libatkan Anak dalam Memilih dan Merawat Mainan

                              Anak akan lebih menghargai mainannya jika mereka dilibatkan dalam proses pemilihan. Ajak mereka melihat label bahan, membandingkan jenis mainan, dan bahkan merawatnya agar lebih awet. Ini juga bisa jadi awal dari diskusi hangat soal keberlanjutan.

                              Selain itu, buat rutinitas khusus seperti “Hari Tukar Mainan” atau “DIY Mainan dari Barang Bekas” di rumah. Kita bisa membuat alat musik dari botol kosong, atau boneka dari kaus bekas. Di sinilah eco parenting benar-benar hidup, bukan hanya soal barang apa yang kita beli, tapi bagaimana kita memaknainya bersama anak.

                              6. Gunakan Mainan Sebagai Sarana Aktivitas Bersama yang Berkelanjutan

                                Mainan ramah lingkungan juga bisa menjadi pintu masuk untuk aktivitas keluarga lainnya. Misalnya, membuat mainan sendiri dari bahan daur ulang bisa dijadikan kegiatan akhir pekan yang menyenangkan. 

                                Dengan membuat DIY playdough dari tepung dan garam, atau menciptakan kerajinan dari daun kering, orang tua dan anak bisa berbagi waktu berkualitas sambil belajar tentang zero waste dan pemanfaatan ulang barang. Kegiatan ini juga bisa jadi bagian dari kebiasaan keluarga, seperti membuat play kit alam dari batu, ranting, dan bunga kering, lalu menyimpannya dalam wadah khusus untuk dimainkan kapan saja. 

                                7. Pertimbangkan Mainan Edukatif Bertema Lingkungan

                                  Mainan yang mengusung tema lingkungan bisa menjadi sarana belajar yang menyenangkan. Misalnya, puzzle bergambar ekosistem, board game tentang daur ulang, atau set berkebun mini yang mengajarkan anak tentang cara menanam dan merawat tanaman. 

                                  eco parenting mengajak generasi penerus memiliki gaya hidup ramah lingkungan dan sustainable living

                                  Brand seperti Green Toys dari luar negeri atau Lettering and Life dari dalam negeri menawarkan produk-produk edukatif yang mengintegrasikan tema lingkungan dalam desainnya. Bahkan beberapa di antaranya sudah dilengkapi dengan buku edukasi yang memperkaya pemahaman anak tentang pentingnya menjaga alam. 

                                  Rekomendasi Buku Edukasi Anak Tema Lingkungan

                                  Buku edukasi bertema lingkungan hadir sebagai alat bantu yang efektif untuk menanamkan nilai-nilai menjaga alam sejak dini. Selain membuka obrolan hangat antara orang tua dan anak, buku juga membantu menumbuhkan empati terhadap makhluk hidup, hutan, dan bumi secara keseluruhan. 

                                  Berikut rekomendasi buku edukasi anak bertema lingkungan yang bisa menjadi pelengkap perjalanan keluarga menuju gaya hidup berkelanjutan:

                                  1. Empat Sahabat Super (Valerina Daniel & Keisha Andryananto)

                                    Buku cerita petualangan satwa ini menjadi contoh konkret eco parenting dalam bentuk kolaborasi ibu dan anak. Ditulis oleh Valerina Daniel, Duta Lingkungan KLHK, dan putrinya, Keisha, kisah ini menggambarkan empat hewan, Orangutan, Harimau, Cendrawasih, dan Komodo, yang bergotong royong menyelamatkan hutan yang rusak akibat penebangan. 

                                    Bahasa yang digunakan terasa bersahabat, menjadikan isu lingkungan terasa dekat dengan keseharian anak. Dengan tokoh-tokoh satwa endemik Indonesia, buku ini menyentuh hati dan membuka mata anak tentang pentingnya menjaga hutan dan habitatnya.

                                    2. Rahasia Pelangi (Riawani Elyta dan Shabrina Ws)

                                      Lewat petualangan Rachel dan Anjani di Hutan Teso Nelo, buku ini memperkenalkan anak pada isu nyata, pembabatan hutan dan pentingnya peran pawang gajah (mahout). Cerita ini tak hanya sarat pesan lingkungan, tapi juga memperkenalkan kearifan lokal yang selama ini mungkin luput dari perhatian. 

                                      3. Seri Mata (Okky Madasari)

                                        Dalam kisah Matara, anak-anak diajak memahami pentingnya menjaga alam dan melawan eksploitasi sumber daya. Buku ini menyentuh isu-isu berat dengan cara yang mudah dipahami anak, mulai dari perusakan warisan sejarah hingga eksploitasi laut dan hutan. 

                                        4. Selamatkan Bumi (Mandy Archer)

                                          Buku ini menyajikan fakta-fakta penting dengan cara yang sederhana dan visual yang menarik. Anak diajak memahami keterkaitan tindakan sehari-hari dengan dampaknya terhadap lingkungan. Mulai dari polusi udara, pentingnya penghematan listrik, hingga pelestarian laut. 

                                          Setiap halaman berisi penjelasan sebab-akibat, membuat anak paham bahwa keputusan kecil mereka, seperti memilih mainan ramah lingkungan atau berjalan kaki, punya pengaruh besar terhadap bumi. Buku ini juga ideal untuk memperkenalkan konsep zero waste dan kesadaran ekologis sejak usia dini.

                                          5. Bumiku Kelak (Perkumpulan Penulis Indonesia Alinea)

                                            Dengan lima judul yang saling melengkapi, buku edukasi ini menanamkan semangat menjaga lingkungan melalui langkah kecil yang nyata. Cerita-ceritanya ringan, namun mengena, dan bisa menjadi inspirasi nyata bagi anak untuk bertindak. Bacaan ini menyegarkan dan cocok untuk keluarga yang ingin menerapkan prinsip eco parenting.

                                            6. Ramuan Ajaib Penyelamat Negeri (Dwi Sasetyaningtyas)

                                              Berangkat dari cerita petualangan, buku ini memperkenalkan konsep kompos kepada anak dengan cara yang menyenangkan. Anak diajak menyelamatkan negeri dari kekeringan dengan menemukan bahan kompos yang tersembunyi di dapur dan hutan. 

                                              Cerita ini membangun kesadaran tentang siklus alam dan mendorong aksi nyata membuat kompos bersama orang tua. Buku ini penuh ilustrasi dan aktivitas, menjadikannya sangat interaktif dan aplikatif.

                                              7. Ayo Habiskan Makananmu (Erlan Iskandar)

                                                Lewat cerita sederhana dan penuh kehangatan, buku ini menyampaikan pesan penting, yakni bersyukur atas makanan dan tidak menyisakan makanan. Anak diajak memahami proses panjang makanan sampai ke meja makan dan pentingnya menghindari food waste

                                                Sering kali, mencintai bumi bukan soal perubahan besar, tapi tentang bagaimana kita menunjukkan rasa peduli dalam keseharian. Mulai dari membacakan buku edukasi bertema alam sebelum tidur, memilih mainan ramah lingkungan, hingga menanam pohon bersama anak di halaman rumah. Eco parenting adalah proses mengenalkan gaya hidup hijau yang saling terhubung, tentu saja hasilnya tidak instan. Bukan karena kita tahu segalanya, tapi karena kita mau tumbuh bersama, belajar bersama, dan menjaga bumi ini bersama.

                                                TAGS
                                                #buku edukasi #eco parenting adalah #mainan ramah lingkungan #mencintai bumi #zero waste

                                                Mungkin kamu juga suka ini

                                                Eco Parenting: Mengajarkan Gaya Hidup Berkelanjutan Pada Anak
                                                Daftar Isi: Contoh Penerapan Eco Parenting Tips Memilih Mainan Ramah Lingkungan Rekomendas...
                                                Biasakan Makan Buah dari Sekarang
                                                Daftar Isi: Kandungan Gizi Buah-Buahan dan Manfaatnya Pisang Pepaya Jambu Biji Semangka Al...
                                                Manfaat Memelihara Binatang bagi Kesehatan Mental
                                                Daftar Isi: Manfaat Memelihara Kucing dan Hewan Peliharaan Lainnya Risiko Memiliki Hewan P...
                                                5 Masalah Lingkungan Hidup Terbesar Saat Ini: Ancaman, Penyebab, dan Cara Menanggulanginya
                                                Daftar Isi: Sampah Dampak Penumpukan Sampah Cara Mengelola Sampah Deforestasi Dampak Defor...
                                                Wonderland Indonesia: Yuk, Kenali Budaya Indonesia!
                                                Mengenal Berbagai Budaya Indonesia dan Cara Menjaganya  Budaya Indonesia menjadi sala...
                                                Manfaat Meditasi yang Biasa Dilakukan pada Perayaan Nyepi
                                                Daftar Isi: Perayaan Nyepi: Tujuan dan Rangkaian Ritual yang Dilakukan Tujuan dan Manfaat ...
                                                Serba-Serbi Makanan Organik
                                                Daftar Isi: Apa Itu Makanan Organik? Klasifikasi Label Produk Organik Keunggulan Makanan O...
                                                Tertarik Thrifting? Ketahui Dampak Positif dan Negatifnya!
                                                Daftar Isi: Pengertian dan Sejarah Thrifting Jenis-Jenis Thrift Shop Dampak Positif Thrift...
                                                Plastik: Manfaat dan Dampak dalam Penggunaannya
                                                Daftar Isi: Mengenal Jenis-Jenis Plastik Problematika Plastik yang telah Menjadi Sampah Pe...
                                                Masih Muda Sudah Kolesterol Tinggi? Kamu Harus Baca Ini!
                                                Daftar Isi: Apa Itu Kolesterol? Ciri-Ciri Kolesterol Tinggi Penyebab Kolesterol Naik Cara ...
                                                Reduce Reuse Recycle Bantu Kurangi Sampah Plastik
                                                Reduce Reuse Recycle: Prinsip Daur Ulang Sampah Plastik Sampah adalah masalah utama yang s...
                                                Apa Itu Depresi? Kenali, Hindari dan Bantu Segera Atasi
                                                Waspada Depresi: Bisa Menyerang Siapa Saja! Apakah kamu pernah merasa sedih dalam jangka w...