Artikel

5 Fakta Unik di Balik Film All Access to Rossa: 25 Shining Years

Film dokumenter “All Access to Rossa: 25 Shining Years” adalah sebuah karya yang mengisahkan perjalanan karier Rossa, Queen of Pop Indonesia. Selama 25 tahun berkarier di industri musik, Sri Rossa Roslaina Handiyani atau yang lebih dikenal dengan Rossa, telah menciptakan banyak hits yang dikenang oleh penggemarnya dan berkontribusi besar pada perkembangan musik pop Indonesia. Film dokumenter ini tidak hanya menyajikan perjalanan musiknya tetapi juga mengungkap sisi lain dari Rossa yang jarang diketahui publik.

Film dokumenter ini merupakan hasil kolaborasi antara Time Internasional Films dengan Inspire Pictures dan Sinemaku Pictures, yang dirilis di seluruh bioskop Indonesia pada 1 Agustus 2024. Ani Ema Susanti dipilih untuk menjadi sutradara di film ini, melihat kiprahnya yang pernah memenangkan Festival Film Indonesia sebagai Sutradara Film Dokumenter Terbaik pada tahun 2011.

Sinopsis

Film dokumenter “All Access to Rossa: 25 Shining Years” adalah sebuah karya yang memotret perjalanan karier seorang diva Indonesia, Rossa, di industri musik. Lebih dari sekadar seorang penyanyi, Rossa adalah ibu rumah tangga sekaligus pengusaha yang berhasil menyeimbangkan perannya dengan penuh dedikasi.

Pasca perceraiannya dengan Yoyo, anggota band Padi Reborn, Rossa harus menjalani peran ganda sebagai ibu tunggal bagi putranya, Rizky Langit Ramadhan. Dalam film ini, Rizky berbagi cerita tentang bagaimana perasaannya setelah orang tuanya berpisah dan perjuangan Rossa dalam merawatnya hingga seperti sekarang. Pengalaman ini menambah dimensi emosional yang mendalam saat menyoroti keteguhan hati Rossa sebagai seorang ibu di tengah kesibukannya sebagai seorang artis.

Perjalanan karier Rossa tidak selalu mulus. Ia menghadapi berbagai tantangan dan rintangan sebelum akhirnya diakui dan diapresiasi di industri musik. Rossa dikenal sebagai sosok yang perfeksionis, yang selalu berusaha memberikan penampilan terbaik di setiap kesempatan. Sifat ini menjadi salah satu kunci kesuksesannya dalam setiap event. Dedikasinya dalam berkarya membuatnya memiliki basis penggemar yang luas, tidak hanya di Indonesia tetapi juga mancanegara.

Film ini juga menampilkan testimoni dari berbagai musisi terkenal yang mengenal Rossa secara pribadi. Mereka antara lain Andi Rianto, Melly Goeslaw, Ariel NOAH, Afgan, Lyodra, Boy William, dan Eka Gustiwana. Mereka berbagi pandangan tentang Rossa sebagai seorang diva, ibu, dan perempuan. Cerita-cerita ini memberikan gambaran yang lebih lengkap dan mendalam tentang sosok Rossa, yang tidak hanya diakui karena bakat dan prestasinya, tetapi juga karena kepribadiannya yang inspiratif.

5 Fakta Unik Dibalik Film All Access to Rossa: 25 Shining Years

Dibalik suguhan film yang sangat menginspirasi ini, ternyata ada banyak fakta unik dan menarik yang hadir dibalik pembuatannya.

  1. Tidak hanya tayang di Indonesia

Rossa tidak hanya memilik penggemar di dalam negeri, namun juga mancanegara. Bahkan di Malaysia, Rossa memiliki julukan tersendiri yaitu Dato’ Sri Rossa. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf) pun turut memberikan dukungan atas film dokumenter ini agar bisa ditayangkan di luar negeri seperti Singapore, Malaysia, dan Brunei. 

  1. Prilly membujuk Rossa untuk membuat film dokumenter ini

Prilly berpendapat bahwa perjalanan karier Rossa sangat layak untuk dibagikan kepada banyak orang. Menurutnya orang-orang harus melihat perjuangan Rossa yang dikenal sebagai Diva ternama di Indonesia selama 25 tahun berkarier di industri musik.

Bagaimana ia harus tetap tersenyum di depan kamera sekalipun saat itu sedang dilanda kesedihan. Bagaimana rasa sakit hati dapat dijadikan sebuah lagu dan menjadi karya yang dapat dinikmati bersama. Bagaimana sosoknya yang penyayang serta dedikasinya yang tinggi terhadap segala sesuatu membuatnya mendapatkan kesuksesan. Prilly berharap film ini dapat menjadi inspirasi untuk para perempuan dan generasi muda agar menjadi lebih hebat lagi.

Selain itu Prilly yang menjadi produser, juga menggandeng Rossa untuk menjadi produser bersamanya. Diketahui bahwa Sinema Pictures yang memproduksi film Rossa ini, merupakan rumah produksi yang didirikan oleh Prilly Latuconsina bersama Umay Shahab dan Yahni Damayanti.

  1. Mendapat dukungan dan sambutan dari banyak pihak

Tidak hanya dari Kementrian, dukungan pun datang dari berbagai pihak lainnya. Seperti sejumlah organisasi wanita, dua diantaranya adalah Melati Putri Pertiwi (MPP) dan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI). Menurut Rossa hal ini merupakan bukti nyata women supporting women, dan tidak semua wanita itu saling menjatuhkan satu sama lain.

Sedangkan perwakilan dari IWAPI menuturkan alasannya mendukung film ini, yaitu karena mereka melihat Rossa sebagai seniman dapat dijadikan sosok contoh dan inspirasi bagi perempuan lainnya agar menjadi pribadi yang kuat dan berdaya.

Dukungan juga datang dari Hendy Setiono, founder & CEO Baba Rafi Enterprise, dengan meluncurkan packaging kemasan edisi special bergambar cover film “All Access to Rossa: 25 Shining Years”. Baba Rafi Enterprise juga menginisiasi acara nonton bareng film Rossa di XXI Royal Plaza Surabaya pada 2 Agustus 2024 dan XXI Margocity Depok pada 3 Agustus 2024. Kedua acara tersebut dihadiri oleh para penggemar Rossa, tokoh politik, serta masyarakat umum yang ingin menikmati film ini.

Bahkan acara nonton bareng tersebut pun mendapat dukungan dari Bani Pratama selaku Ketua Gelombang Muda Indonesia Emas. Dimana menurutnya, film ini sangat layak untuk ditonton oleh generasi muda karena sangat menginspirasi dan penuh pesan positif. 

  1. Perasaan yang terungkap setelah perpisahan

Pada film ini, diceritakan persepsi mengenai perpisahan yang dialami Rossa dan Yoyo yang selama ini belum diungkap, mengingat Rossa dan Yoyo sama-sama menutup kehidupan pribadinya. Begitupun Rizky, anak dari Rossa dan Yoyo, yang ternyata mau untuk diwawancarai dan mengungkapkan pandangan pribadinya mengenai perpisahan yang dialami orang tuanya. Rossa pun cukup kaget dan terharu saat melihat hasil video rekaman wawancaranya, karena ia tidak pernah mengarahkan Rizky untuk mengungkapkan isi hatinya secara umum.

Tak hanya itu, Rossa pun perlu membujuk mantan suaminya, Yoyo, agar mau terlibat dalam film Rossa. Butuh banyak pertimbangan dari Yoyo yang pada akhirnya ia sanggupi, sehingga ia direkam paling akhir.

  1. Pertama kalinya Ariel NOAH bernyanyi solo

Ada banyak sekali musisi yang terlibat dalam penggarapan film ini, salah satunya, Ariel NOAH. Ia dan Rossa membuat aransemen ulang lagu Nada Nada Cinta yang dirilis pada tahun 1996, dan dinyanyikan secara solo oleh Ariel. 

Film dokumenter “All Access to Rossa: 25 Shining Years” memberikan gambaran lengkap tentang perjalanan karier dan kehidupan pribadi Rossa. Melalui berbagai cerita dan momen emosional, penonton diajak untuk mengenal lebih dekat sosok Rossa yang inspiratif. Tidak hanya sebagai penyanyi, tetapi juga sebagai ibu, pengusaha, dan perempuan yang gigih menghadapi berbagai tantangan. Bagi para penggemar dan pecinta musik Indonesia, film dokumenter ini adalah sebuah tontonan wajib yang menghadirkan kisah inspiratif dari seorang diva yang telah memberikan kontribusi besar pada dunia musik.

TAGS
#Film dokumenter #Film Rossa #Penyanyi Rossa #Prilly Latuconsina #Rossa Diva