Artikel

Apa Itu Tawas? Ini Manfaatnya sebagai Deodoran Alami!

SHARE
tawas merupakan salah satu bahan alami pengganti deodoran pabrik

Tawas adalah salah satu alternatif deodoran alami yang mulai dilirik untuk mengatasi bau badan. Di tengah kekhawatiran masyarakat terhadap bahaya deodoran berbahan kimia, muncul kebutuhan akan produk yang lebih aman bagi tubuh dan lingkungan. 

Secara biologis, penyebab bau badan adalah dari interaksi antara keringat dengan bakteri di permukaan kulit. Kelenjar apokrin yang aktif di masa pubertas memproduksi keringat kental kaya protein. Bakteri memecah kandungan ini dan menghasilkan senyawa berbau menyengat. 

Orang-orang dengan obesitas, stres tinggi, atau penyakit tertentu seperti diabetes memiliki risiko lebih besar mengalami bau badan kronis. Padahal, bau badan tidak hanya berdampak pada kenyamanan, tapi juga memengaruhi rasa percaya diri dan interaksi sosial. Oleh karenanya, sebagian besar orang menggunakan deodoran untuk mengatasi bau badan.

Menurut hasil survei Jakpat terhadap 1.519 responden di Indonesia, 73,61% laki-laki dan 80,37% perempuan menggunakan deodoran setiap hari. Sebagian besar responden memilih tipe roll-on dan menggunakannya sekali hingga dua kali sehari. 

Namun, seiring meningkatnya kesadaran akan dampak jangka panjang bahan kimia sintetis, masyarakat mulai mempertimbangkan manfaat deodoran tawas. Fungsi tawas dikenal mampu menghambat pertumbuhan bakteri penyebab bau tanpa menyumbat pori atau meninggalkan residu kimia. 

Apalagi, 61,66% responden mengaku menggunakan deodoran utama untuk menghilangkan bau badan, bukan semata demi wangi-wangian. Fenomena ini memperkuat alasan mengapa penting membahas manfaat tawas untuk ketiak dalam konteks kesehatan dan keberlanjutan. 

tawas sebagai pengganti deodoran alami

Saat semakin banyak orang menggali alternatif ramah lingkungan untuk produk perawatan tubuh, pemahaman mendalam tentang apa itu tawas sebagai deodoran alami tentunya sangat diperlukan.  Bukan hanya potensi manfaat, tetapi pahami juga risiko dan cara penggunaannya secara bijak.

Mengenal Apa Itu Tawas 

Tawas adalah senyawa berbasis aluminium sulfat yang dalam produk kosmetik umumnya merujuk pada potassium alum atau kalium aluminium sulfat. Secara kimia, senyawa ini merupakan garam mineral berbentuk kristal bening yang larut dalam air. Tawas termasuk dalam kelompok alum yang juga mencakup ammonium alum, soda alum, dan chromium alum, namun potassium alum paling umum digunakan untuk keperluan perawatan tubuh.

Kristal tawas memiliki sifat fisik yang stabil dan tidak mudah terurai pada suhu ruang. Dalam penggunaannya, tawas tersedia dalam berbagai bentuk seperti batu padat, bubuk, roll-on, semprotan, atau gel. Teksturnya halus namun cukup padat. Ketika dibasahi tawas akan meninggalkan lapisan tipis mineral di kulit.

Secara ilmiah, tawas memiliki dua karakteristik penting, yakni astringen dan bakteriostatik. Sifat astringen membuat jaringan kulit mengerut dan pori tampak mengecil. Sedangkan sifat bakteriostatik artinya tawas dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme di permukaan kulit, tanpa membunuhnya secara langsung. Efek ini sering dimanfaatkan dalam produk perawatan kulit dan kebersihan tubuh.

Dalam industri farmasi dan kosmetik, tawas juga digunakan sebagai komponen tambahan untuk memperpanjang daya simpan produk karena stabilitasnya terhadap oksidasi dan kontaminasi mikroba. Senyawa ini telah lama digunakan di berbagai belahan dunia karena struktur mineralnya yang alami dan relatif tidak reaktif secara kimia dalam kondisi penggunaan normal.

Manfaat Tawas untuk Ketiak dan Perawatan Tubuh 

Tak perlu selalu bergantung pada produk pabrik untuk melawan bau badan. Ternyata, fungsi tawas sebagai deodoran alami sudah dikenal sejak lama. Kristal mineral ini bisa digunakan langsung tanpa tambahan bahan kimia sintetis. Inilah yang membuat manfaat deodoran tawas semakin dilirik, terutama bagi mereka yang peduli dengan kesehatan kulit dan lingkungan.

Berikut beberapa manfaat tawas untuk ketiak dan perawatan tubuh:

1. Menghambat Pertumbuhan Bakteri Penyebab Bau Badan

Bakteri seperti Staphylococcus epidermidis dan Corynebacterium yang menguraikan keringat menjadi senyawa bau, tidak berkembang di permukaan kulit yang dilapisi lapisan mineral tawas. Cara pakainya cukup dengan membasahi batu tawas dan mengusapkannya ke ketiak yang bersih dan kering setelah mandi.

2. Membiarkan Tubuh Berkeringat Secara Alami tanpa Menyumbat Pori

Berbeda dengan antiperspiran kimia yang menyumbat saluran keringat, tawas hanya mengerutkan pori sementara berkat sifat astringen-nya. Ini menjaga keseimbangan alami tubuh, karena keringat tetap keluar tetapi bau berkurang drastis. Sehingga kulit tetap bernapas, tanpa kehilangan perlindungan terhadap bau.

3. Bebas dari Kandungan Kimia Berbahaya 

Bahaya deodoran konvensional umumnya berasal dari zat tambahan seperti aluminium klorida, paraben, dan pewangi sintetis. Tawas sebagai bahan tunggal meminimalkan risiko iritasi dan akumulasi bahan berbahaya di jaringan kulit. Ini menjadikannya cocok bagi mereka yang memiliki kulit sensitif atau ingin mengurangi paparan bahan kimia berbahaya.

4. Tahan Lama dan Lebih Hemat daripada Deodoran Konvensional

Kristal tawas dalam bentuk batu bisa bertahan berbulan-bulan karena penggunaannya sangat irit. Cukup dibasahi dan diusapkan tipis, tidak perlu berulang kali dalam sehari. Jika disimpan di tempat kering dan bersih, tawas tidak mudah rusak atau mengeluarkan bau. Ini bukan hanya efisien secara ekonomi, tapi juga mengurangi limbah kemasan plastik dari produk sekali pakai.

5. Menghentikan Pendarahan Kecil akibat Luka Cukur

Manfaat tawas juga populer sebagai styptic pencil karena mampu membantu menghentikan pendarahan kecil akibat luka cukur. Kandungan potassium alum berfungsi sebagai koagulan ringan yang mempercepat pembekuan darah di permukaan kulit. Oleskan langsung ke bagian yang terluka setelah dibasahi, dan rasa perih yang singkat segera digantikan efek yang menenangkan.

6. Mengurangi Minyak Berlebih dan Mengecilkan Pori di Wajah

Berkat efek astringen yang kuat, manfaat tawas juga digunakan oleh sebagian orang untuk mengurangi minyak di wajah. Meski belum banyak penelitian klinis, pengalaman pengguna menunjukkan tawas mampu mengencangkan kulit dan mengecilkan tampilan pori. Penggunaannya cukup dengan mengoleskan larutan tawas tipis-tipis di wajah lalu bilas setelah beberapa menit.

7. Ramah Lingkungan dan Minim Limbah Plastik

Dengan hanya satu bahan aktif dan tanpa kemasan berlebihan, tawas adalah pilihan deodoran yang ramah lingkungan. Ini mendukung gaya hidup minim limbah dan bebas bahan tambahan. Tak hanya fungsi tawas yang efektif, tetapi juga memilih tawas juga berarti mengurangi ketergantungan pada produk industri yang menghasilkan emisi karbon tinggi.

Cara Menggunakan Deodoran Tawas 

Tawas adalah alternatif deodoran yang kian populer karena kandungannya yang alami dan minim bahan tambahan. Kristal mineral ini bekerja dengan cara membentuk lapisan tipis di permukaan kulit, yang menghambat pertumbuhan bakteri penyebab bau badan tanpa menyumbat pori.

Kita dapat menggunakan kristal tawas yang dibasahi dengan mengoleskannya secara langsung ke ketiak, tanpa bahan tambahan apapun. Jika ingin menggunakan deodoran spray, cara membuat deodoran tawas di rumah pun cukup praktis. 

Larutkan 1,5 sendok makan bubuk tawas ke dalam segelas air, tambahkan air mawar atau ekstrak daun mint untuk aroma, lalu simpan dalam botol semprot yang bersih. Cairan tawas ini bisa disemprotkan langsung ke ketiak setelah mandi. 

tawas sebagai pengganti deodoran alami

Formulasi ini membantu menjaga keseimbangan mikrobioma kulit dan mengurangi bau badan tanpa menimbulkan sensasi lengket atau residu putih. Tawas juga bisa digunakan dalam bentuk batu yang dibasahi dan digosokkan ke kulit pada bagian tubuh lainnya.

Namun, penggunaan tawas tetap perlu kehati-hatian. Beberapa efek samping yang dilaporkan antara lain rasa gatal, kering, atau perih pada kulit sensitif, khususnya jika digunakan setelah bercukur. Jika terkena mata, tawas juga dapat menyebabkan iritasi. 

Dalam jumlah besar dan kondisi tertentu, konsumsi tawas juga berisiko menimbulkan keracunan ringan. Sementara itu, kajian terhadap kemungkinan keterkaitan aluminium dalam tawas dengan kanker payudara masih terus dipelajari. 

Oleh karena itu, memahami fungsi tawas dan cara menggunakannya secara bijak menjadi kunci agar manfaat tawas untuk ketiak tetap optimal tanpa menimbulkan risiko tambahan. Ikuti tips berikut:

1. Gunakan Hanya pada Kulit yang Sehat dan Bersih

Manfaat deodoran tawas akan optimal jika digunakan pada kulit tanpa luka, lecet, atau iritasi. Aplikasikan setelah mandi saat kulit dalam kondisi segar. Hindari penggunaannya segera setelah mencukur atau waxing, karena pori yang terbuka lebih sensitif terhadap bahan mineral, serta dapat memicu perih atau gatal.

2. Pilih Tawas Murni Tanpa Tambahan Pewangi Sintetis

Tawas yang telah dicampur dengan pewarna atau parfum tambahan bisa menghilangkan kealamiannya dan memicu reaksi alergi. Pastikan hanya memilih kristal tawas asli atau bubuk tawas murni. Jika ingin aroma, tambahkan bahan alami seperti air mawar atau lavender dalam takaran kecil.

3. Gunakan Secukupnya dan Tidak Berlebihan

Fungsi tawas bukan menghilangkan keringat, tapi menghambat pertumbuhan bakteri penyebab bau. Pemakaian berlebih tidak akan memberi hasil lebih baik, bahkan bisa menyebabkan residu menumpuk di kulit. Gunakan tipis saja, cukup untuk melapisi permukaan ketiak secara merata.

4. Perhatikan Reaksi Kulit Setelah Pemakaian Awal

Seperti halnya semua produk perawatan tubuh, selalu awasi respons kulit di awal penggunaan. Bila muncul kemerahan, gatal hebat, atau rasa terbakar, hentikan pemakaian. Meski jarang, reaksi alergi terhadap tawas bisa terjadi. Jangan abaikan sinyal dari tubuh hanya karena bahan ini alami.

5. Hindari Penyimpanan di Tempat Lembap dan Gunakan Aplikator Terpisah

Kristal tawas rentan larut jika disimpan di tempat basah. Setelah dipakai, simpan di tempat kering dan bersih agar tidak cepat hancur atau terkontaminasi. Jika menggunakan tawas dalam bentuk batu, sebaiknya pisahkan aplikator untuk ketiak dan area tubuh lainnya untuk menjaga kebersihan.

6. Jangan Gunakan Saat Kulit Berkeringat atau Lembap Berlebihan

Efektivitas tawas akan menurun jika digunakan saat ketiak terlalu basah atau berkeringat banyak. Kristal tidak akan menempel dengan baik dan lapisan mineral tidak terbentuk sempurna. Untuk hasil optimal, pastikan kulit benar-benar bersih dan hanya sedikit lembap, misalnya sesaat setelah mandi dan dikeringkan dengan handuk.

7. Perhatikan Potensi Bau yang Muncul Setelah Pemakaian Lama

Meski tawas adalah bahan mineral, dalam jangka waktu lama bisa menyerap bau dari ketiak atau lingkungan sekitar jika tidak dibersihkan. Batu tawas yang mulai berbau sebaiknya direndam dalam air hangat dan dibersihkan dengan cuka putih untuk menghilangkan bakteri. Langkah ini menjaga fungsi tawas tetap optimal dan higienis untuk pemakaian selanjutnya.

Manfaat deodoran tawas memang cukup menjanjikan, namun bukan berarti bebas dari risiko. Seperti halnya produk lainnya, bahaya deodoran tetap bisa muncul jika digunakan tanpa pengetahuan yang cukup. Maka, gunakan secara cermat, sesuaikan dengan kondisi kulit, dan jangan ragu mengevaluasi ulang jika tubuh menunjukkan reaksi negatif.

Setidaknya, mengolah tawas menjadi deodoran memberi kendali penuh atas apa yang kita aplikasikan ke kulit setiap hari. Kita menentukan bahan, mengukur takaran, dan memastikan kesegarannya tanpa bergantung pada produk pabrik. Langkah ini merupakan keputusan kecil yang berdampak besar pada kesehatan dan lingkungan.

TAGS
#bahaya deodoran #fungsi tawas #manfaat deodoran tawas #manfaat tawas untuk ketiak #tawas adalah

Referensi :

https://www.medicalnewstoday.com/articles/alum-for-skin

https://www.healthline.com/health/crystal-deodorant

Cara Membuat Deodorant Spray Tawas

https://www.tempo.co/gaya-hidup/mengapa-seseorang-bau-badan-begini-penjelasan-ilmiahnya-376903

https://surv.co.id/web/artikel/Wangi-Seharian-dengan-Deodoran

[HASIL SURVEY PASAR] INFOGRAFIS Kebiasaan Pemakaian Deodoran di Indonesia


Mungkin kamu juga suka ini

Manfaat Menulis Kaligrafi Bagi Kesehatan Mental
Daftar Isi:Sejarah dan Fungsi KaligrafiManfaat Menulis KaligrafiManfaat menulis kaligrafi ...
Yuk, Budayakan Menanam Pohon! Manfaatnya Banyak Banget!
Daftar Isi:Manfaat Pohon bagi KehidupanJenis-Jenis Pohon yang Mudah DitanamLangkah-Langkah...
Tips Aman Keuangan Ikut War Tiket Konser
Daftar Isi:Pengertian Dana Darurat dan ManfaatnyaCara Menonton Konser Tanpa Mengganggu Kes...
Kenapa Sih Film Horor Disukai Orang Indonesia?
Sudah nonton film “Pengabdi Setan 2 Communion?” Sekuel dari film Pengabdi Setan tahun ...
Apa Saja Tradisi Lebaran di Indonesia?
Tradisi lebaran adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia. Setiap ...
Stop Menumpuk Barang, Mulailah Decluttering
Daftar Isi:Pengertian DeclutteringManfaat DeclutteringMetode DeclutteringCara Melakukan De...
Apa Itu Tawas? Ini Manfaatnya sebagai Deodoran Alami!
Daftar Isi:Mengenal Apa Itu Tawas Manfaat Tawas untuk Ketiak dan Perawatan Tubuh 1. Meng...
Yuk, Bukber sambil Bersilaturahmi! Apa Saja Keutamaan Silaturahmi?
Daftar Isi:Pengertian dan Keutamaan Silaturahmi Menurut IslamManfaat Silaturahmi bagi Kese...
Apa Itu Zero Waste Lifestyle? Cek di Sini!
Daftar Isi:Apa Arti Zero Waste?Contoh Zero Waste Lifestyle15 Cara Memulai Gaya Hidup Zero ...
Yakin Nggak Mau Mengelola Sampah Rumah Tangga Kamu?
Sampah menjadi satu masalah yang dihadapi oleh seluruh manusia di dunia karena sampah diha...
Ketahui Alasan Kenapa Sih Harus Bayar Pajak
Daftar Isi:Apa Itu Pajak dan Jenis-Jenisnya1. Pajak yang Dikelola oleh Direktorat Jenderal...
Serba-serbi Piala Dunia 2022: Ada 5 Peraturan Baru, Lho!
Daftar Isi:Profil Tuan Rumah Piala DuniaStadion Piala Dunia 2022Profil 32 Peserta Piala Du...