Artikel

12 Tips Praktis Hemat Energi di Rumah

Hemat energi di rumah sangat bermanfaat untuk membantu pengurangan tagihan listrik, sekaligus berperan dalam menjaga lingkungan. Orang-orang sering kali tidak menyadari bahwa langkah-langkah sederhana bisa membawa perubahan besar dalam efisiensi energi di rumah masing-masing.

Dalam keseharian, kita bisa mengambil beberapa tindakan kecil yang jika dilakukan secara konsisten, dapat mewujudkan rumah hemat energi dan ramah lingkungan. Membiasakan hemat energi dalam rutinitas sehari-hari bisa menjadi langkah awal yang mudah dan efektif untuk melestarikan lingkungan.

Berdasarkan penelusuran dari WWF, berikut beberapa tips praktis efisiensi energi di rumah yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

1. Matikan dan Cabut Perangkat Elektronik

Banyak perangkat elektronik yang tetap menggunakan listrik meskipun dalam mode siaga (standby). Kamu sudah tahu belum? Mencabut perangkat yang tidak digunakan bisa mengurangi konsumsi listrik hingga 10-60%. 

Beberapa perangkat seperti set-top box bahkan bisa mengonsumsi hampir sama banyaknya dalam mode siaga seperti saat menyala. Menggunakan power strip untuk menghubungkan beberapa perangkat sekaligus akan memudahkan mematikan semuanya dengan satu tombol. Ini tidak hanya praktis tetapi juga menghemat energi.

Pastikan juga untuk mematikan komputer dan perangkat elektronik lainnya pada malam hari. Meninggalkan komputer menyala semalaman bisa menghabiskan energi yang cukup besar.

2. Manfaatkan Pencahayaan Alami

Pencahayaan buatan menyumbang sekitar 15% dari tagihan listrik rumah tangga. Menggunakan pencahayaan alami akan sangat berdampak pada pengurangan tagihan listrik. Gunakan jendela besar untuk memaksimalkan pencahayaan alami. Ini efektif mengurangi kebutuhan akan lampu listrik pada siang hari.

Memasang lampu dengan sensor cahaya atau gerak juga bisa membantu memastikan lampu hanya menyala saat dibutuhkan. Sangat cocok digunakan di area seperti koridor, garasi, atau taman. Selain itu, menata interior rumah dengan warna cerah bisa membantu memantulkan lebih banyak cahaya dan mengurangi kebutuhan akan pencahayaan tambahan.

3. Ganti Lampu dengan Lampu Hemat Energi

Lampu tetap dibutuhkan pada malam hari saat sulit mendapatkan pencahayaan alami. Namun, kita bisa mengupayakan efisiensi energi dengan mengganti lampu pijar. Lampu pijar hanya mengubah 10% energi listrik menjadi cahaya, sementara sisanya berubah menjadi panas. Gunakan lampu hemat energi seperti CFL atau LED yang bisa menghemat hingga 80% dari biaya listrik.

Lampu CFL atau LED tidak hanya lebih efisien tetapi juga memiliki masa pakai yang lebih lama, hingga 10 kali lipat dibandingkan lampu pijar. Mengganti satu lampu pijar dengan CFL bisa mengurangi emisi karbon dioksida sekitar 150 pon per tahun.

4. Gunakan Peralatan Elektronik Secara Efisien

Memilih peralatan elektronik yang efisien energi seperti lemari es, mesin cuci, dan AC dapat mengurangi konsumsi energi rumah tangga secara signifikan. Peralatan dengan label Energy Star atau sejenisnya biasanya lebih hemat energi.

Pastikan untuk mengatur suhu lemari es dan freezer sesuai rekomendasi pabrikan untuk efisiensi maksimal. Defrost secara teratur juga membantu peralatan bekerja lebih efisien. Gunakan dishwasher hanya saat penuh untuk memaksimalkan penggunaan air dan energi. 

5. Gunakan Mesin Cuci dengan Bijak

Efisiensi energi bisa dimulai dari hal sederhana seperti mencuci pakaian. Mesin cuci modern memiliki opsi pengaturan jumlah pakaian yang memungkinkan penggunaan air yang lebih efisien. Cobalah untuk selalu mencuci dengan muatan penuh untuk mengurangi frekuensi penggunaan mesin.

Selain itu, mencuci dengan air dingin atau hangat dibandingkan air panas bisa mengurangi konsumsi energi hingga 80%. Air panas membutuhkan lebih banyak energi untuk dipanaskan, sementara deterjen modern cukup efektif meski digunakan dengan air dingin. Hal ini juga membantu menjaga kualitas pakaian lebih lama.

Data menunjukkan bahwa mesin cuci dengan efisiensi tinggi menggunakan kurang dari 28 galon air per siklus dibandingkan dengan mesin cuci konvensional yang menggunakan sekitar 41 galon. Memilih mesin cuci yang hemat energi dan air bisa menjadi investasi yang baik dalam jangka panjang.

6. Perbaiki Kebocoran pada Kran dan Pipa

Sebuah kran yang bocor dapat membuang hingga 3.000 galon air per tahun. Kebocoran ini tidak hanya boros air tetapi juga energi yang digunakan untuk memompa dan memanaskan air. Oleh karena itu, pastikan untuk segera memperbaiki kran atau pipa yang bocor.

Tidak ketinggalan, jendela yang tidak terpasang dengan baik juga bisa menyebabkan kehilangan panas hingga 25%. Memastikan bahwa jendela dan pintu terpasang dengan baik dan menggunakan sealant yang tepat bisa mengurangi kehilangan energi tersebut.

Menggunakan cat yang rendah VOC (Volatile Organic Compounds) juga bisa menjadi pilihan yang baik. Cat ini lebih ramah lingkungan dan tidak mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat menyebabkan iritasi pada sistem pernapasan.

7. Gunakan Microwave untuk Memasak

Microwave menggunakan sekitar 50% lebih sedikit energi dibandingkan oven konvensional. Memasak dengan microwave tidak hanya lebih cepat tetapi juga lebih hemat energi, terutama untuk makanan dengan porsi kecil.

Setiap kali menggunakan oven listrik standar selama satu jam, sekitar 2,7 pon CO2 dilepaskan ke atmosfer. Sementara itu, microwave hanya menghasilkan sekitar 0,5 pon CO2 untuk penggunaan selama 15 menit.

Meskipun microwave lebih efisien, penting untuk menggunakannya dengan bijak. Gunakan tutup yang tepat untuk menghindari kehilangan panas dan mempercepat proses memasak. 

8. Kurangi Penggunaan Air Panas

Penggunaan air panas dapat menjadi salah satu penyumbang terbesar konsumsi energi di rumah. Mengurangi suhu air panas dalam pemanas air bisa menghemat energi. Idealnya, suhu air panas tidak perlu lebih dari 60°C (140°F).

Mengganti showerhead dengan model yang lebih efisien dapat mengurangi konsumsi air hingga 50%. Model shower head yang efisien menggunakan kurang dari 2 galon air per menit dibandingkan model lama yang bisa mencapai 3 galon atau lebih.

Selain itu, menggunakan mesin cuci piring hanya saat penuh dan mengatur ke siklus ekonomis dapat menghemat air dan energi. Mesin cuci piring modern menggunakan lebih sedikit air dibandingkan mencuci dengan tangan.

9. Gunakan Energi Sesuai Kebutuhan

Sering kali, kita cenderung menggunakan energi tanpa memikirkan kebutuhan sebenarnya. Untuk mewujudkan rumah hemat energi, pastikan kita hanya menggunakan apa yang benar-benar diperlukan. 

Misalnya, atur suhu pemanas sedikit lebih rendah di musim dingin. Kadang-kadang, mengenakan sweater tambahan lebih efektif dan bisa menghemat biaya pemanasan. Demikian pula, di musim panas atur suhu AC sedikit lebih tinggi untuk menghemat energi.

Penggunaan air juga perlu diperhatikan. Sistem air publik memerlukan banyak energi untuk memurnikan dan mendistribusikan air ke rumah-rumah. Dengan menghemat penggunaan air, kita juga bisa mengurangi emisi gas rumah kaca. Pastikan juga thermostat air tidak disetel di atas 60°C. Pilih mandi singkat daripada berendam untuk meminimalkan energi yang digunakan untuk memanaskan air.

Pertimbangkan untuk beralih menggunakan laptop daripada komputer desktop, karena laptop mengonsumsi listrik lima kali lebih sedikit. Jika harus menggunakan desktop, pilih layar LCD daripada CRT yang sudah ketinggalan zaman. Aktifkan juga fungsi manajemen daya pada komputer.  

10. Beralih ke Energi Terbarukan

Tips hemat energi selanjutnya yaitu menggunakan sumber energi terbarukan. Misalnya menggunakan panel surya bisa menjadi langkah besar dalam menghemat energi dan mengurangi jejak karbon. Panel surya dapat menyediakan sebagian besar kebutuhan listrik rumah tangga dan mengurangi ketergantungan pada listrik dari jaringan yang mungkin berasal dari sumber yang tidak terbarukan.

Pemerintah dan beberapa perusahaan energi juga sebaiknya menawarkan insentif atau potongan harga bagi mereka yang memasang sistem energi terbarukan. Ini bisa mengurangi biaya awal pemasangan dan mempercepat pengembalian investasi.

11. Perbaiki Insulasi Rumah 

Rumah hemat energi memiliki insulasi yang baik. Insulasi yang buruk dapat menyebabkan banyak energi terbuang karena udara hangat di musim dingin dan udara dingin di musim panas mudah keluar atau masuk. 

Salah satu cara untuk mengatasi hal ini adalah dengan melakukan audit energi pada rumah kita. Kita bisa meminta penyedia listrik atau gas setempat untuk melakukan audit energi di rumah dan mengikuti rekomendasi yang diberikan.

Perhatikan area seperti pintu, jendela, dinding, dan langit-langit. Sekitar sepertiga panas di rumah bisa hilang melalui loteng yang tidak diinsulasi dengan baik. Selain itu, celah di lantai dan papan skirting juga bisa menjadi sumber kebocoran udara. 

Kita bisa mengatasi masalah tersebut dengan menutup celah menggunakan koran, manik-manik, atau sealant. Mengganti kaca jendela dengan yang berlapis ganda juga bisa mengurangi kehilangan panas hingga setengahnya. Jangan lupa untuk selalu menutup tirai pada malam hari untuk menjaga kehangatan di dalam rumah.

Tips hemat energi lainnya yaitu isolasi tangki air panas. Menggunakan jaket isolasi pada tangki air panas dapat menjebak panas lebih baik yang pada akhirnya menghemat energi dan biaya pemanasan. Merawat sistem pemanas dan pendingin udara secara rutin juga sangat penting. Bersihkan atau ganti filter AC yang kotor sesuai dengan rekomendasi untuk menjaga efisiensi energi dan pengurangan biaya listrik.

12. Ajak Orang Lain untuk Hemat Energi

Mengajak keluarga, teman, dan tetangga untuk turut serta dalam upaya hemat energi bisa membawa dampak yang lebih besar. Edukasi tentang pentingnya efisiensi energi dan bagaimana melakukannya sangat penting untuk mengoptimalkan upaya penyelamatan lingkungan.

Mulailah dengan berbagi tips hemat energi sederhana yang bisa dilakukan sehari-hari. Misalnya, berbagi pengalaman tentang penggantian lampu pijar dengan LED dan kebiasaan mematikan perangkat elektronik saat tidak digunakan. Kita bisa memanfaatkan media sosial atau mengadakan diskusi kecil di lingkungan sekitar.

Selain itu, adakan kegiatan bersama yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran energi, seperti lomba rumah hemat energi di lingkungan perumahan atau workshop tentang instalasi panel surya. Kegiatan semacam ini tidak hanya mendidik tetapi juga menciptakan semangat kebersamaan dalam menjaga lingkungan.

Mengajak orang lain untuk hemat energi juga bisa dilakukan melalui advokasi kepada pemerintah atau komunitas setempat untuk menyediakan program-program yang mendukung efisiensi energi. Misalnya subsidi untuk pembelian peralatan hemat energi atau pemasangan panel surya. Dengan kerjasama dan kesadaran kolektif, dampak positif dari penghematan energi bisa dirasakan lebih luas.

Selain untuk pengurangan tagihan listrik, upaya-upaya efisiensi energi juga membantu kita menjadi lebih ramah lingkungan dan berkontribusi pada pelestarian sumber daya alam. Mengubah kebiasaan sehari-hari untuk lebih hemat energi dapat menguntungkan kita secara pribadi, sekaligus memiliki dampak positif bagi lingkungan yang berkelanjutan. 

TAGS
#efisiensi energi #hemat energi #pengurangan tagihan listrik #rumah hemat energi #tips hemat energi