Artikel

16 Tips Mengurangi Pemborosan Makanan

Zero food waste merupakan kebutuhan mendesak di tengah meningkatnya masalah pemborosan makanan di Indonesia. Menurut laporan United Nations Environment Programme (UNEP) dalam Food Waste Index 2021, Indonesia menghasilkan 20,93 juta ton sampah makanan setiap tahun. Ini menjadikan kita sebagai negara dengan jumlah limbah makanan terbesar keempat di dunia setelah China, India, dan Nigeria. 

Angka ini bukan hanya mencengangkan dari sisi kuantitas, tetapi juga menyiratkan dampak ekonomi yang besar. Kerugian finansial yang diakibatkan mencapai Rp231 – 551 triliun per tahun, atau setara 4% – 5% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Nilai ini seharusnya dapat digunakan untuk memberi makan lebih orang-orang yang masih berjuang memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari.

Pemborosan makanan ini juga berdampak buruk pada lingkungan. Dari 2000 hingga 2019, Indonesia membuang sekitar 23-48 juta ton makanan per tahun, setara dengan 115 – 184 kilogram per kapita per tahun. Limbah ini sebagian besar terjadi pada tahap distribusi dan konsumsi. 

Data dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menunjukkan bahwa kehilangan ekonomi dari food loss (pangan yang terbuang pada tahap produksi, pascapanen, dan pemrosesan) mencapai Rp106 – 205 triliun per tahun. Sementara itu, kerugian dari food waste (pangan yang terbuang pada tahap distribusi dan konsumsi) berkisar antara Rp107 – 346 triliun per tahun.

Maka dari itu, mendukung gerakan anti pemborosan makanan menjadi semakin relevan. Masyarakat perlu menyadari bahwa setiap sisa makanan yang dibuang tidak hanya membuang uang, tetapi juga menciptakan beban lingkungan yang besar. 

Langkah-langkah sederhana, seperti tips menyimpan makanan dengan baik atau memanfaatkan sisa makanan yang masih layak konsumsi, dapat memberikan kontribusi nyata dalam mengurangi limbah makanan. Upaya ini harus dimulai dari rumah tangga dan melibatkan seluruh anggota keluarga. 

Kesadaran kolektif tentang pentingnya zero food waste perlu dikembangkan ke seluruh lapisan masyarakat. Berikut langkah-langkah sederhana yang bisa kita ikuti untuk mengurangi pemborosan makanan di rumah, sekolah, dan saat perjalanan.

1. Hindari Membeli Terlalu Banyak

Menghindari pembelian makanan berlebihan adalah langkah pertama untuk mengurangi limbah makanan. Ketika kita membeli terlalu banyak makanan, ada kemungkinan besar sebagian akan terbuang karena tidak sempat dikonsumsi sebelum kadaluarsa. Sebuah studi menemukan bahwa rumah tangga Amerika membuang sekitar 31,9% dari makanan yang mereka beli. 

Cobalah untuk membuat daftar belanja sebelum pergi ke toko dan tetap berpegang pada daftar tersebut. Misalnya, jika kamu berencana memasak sup sayuran, cukup beli sayuran yang dibutuhkan untuk resep tersebut, bukan membeli dalam jumlah besar tanpa tahu akan dimasak apa nantinya.

2. Pikir Dua Kali Sebelum Membuang Makanan

Tidak semua sisa makanan harus dibuang. Banyak dari makanan masih bisa dimanfaatkan. Sayuran yang layu bisa dijadikan bahan sup atau kaldu, sementara roti yang sudah mulai keras bisa diolah menjadi bagelen atau roti panggang. 

Sebagai contoh, sayuran seperti wortel dan seledri yang mulai layu bisa direbus untuk membuat kaldu sayuran yang kaya rasa. Ini adalah salah satu cara efektif untuk memanfaatkan sisa makanan dan mengurangi limbah makanan.

mengurangi pemborosan makanan bisa dilakukan dengan membuat tempat menampung sampah makanan sisa limbah

3. Selalu Buat Daftar Belanja

Membuat daftar belanja sebelum pergi ke toko dapat membantu mengurangi pemborosan makanan. Dengan mengetahui apa yang sudah ada di rumah, kita dapat menghindari membeli makanan yang tidak diperlukan. 

Daftar belanja juga membantu kita fokus pada apa yang dibutuhkan dan menghindari pembelian impulsif. Sebagai contoh, jika kita sudah memiliki telur dan susu di rumah, tidak perlu membeli lagi hanya karena sedang ada diskon. Ini membantu memastikan bahwa kita hanya membeli apa yang benar-benar dibutuhkan dan mengurangi potensi pemborosan.

4. Atur Dapur dengan Metode FIFO

FIFO (First In, First Out) adalah metode yang digunakan untuk memastikan makanan yang dibeli lebih dulu digunakan lebih dulu. Dengan cara ini, makanan tidak akan terlupakan di belakang kulkas atau pantry dan menjadi kadaluarsa. 

Caranya mudah, setiap kali kita membeli bahan makanan baru, letakkan di belakang yang lama. Misalnya, jika kita membeli sebotol susu baru, pastikan susu yang lebih lama berada di depan agar segera digunakan.

5. Simpan Makanan dengan Benar

Menyimpan makanan dengan benar dapat memperpanjang umur simpannya dan mengurangi risiko pemborosan. Perhatikan suhu kulkas yang ideal (di bawah 5°C) dan simpan makanan dalam wadah kedap udara untuk menjaga kesegarannya. 

Sebagai contoh, buah-buahan seperti apel, pisang, dan tomat sebaiknya disimpan terpisah dari buah-buahan lain karena mereka menghasilkan gas etilen yang dapat mempercepat proses pematangan dan pembusukan. Untuk produk daging bisa disimpan di wadah kedap udara kemudian dibekukan untuk penyimpanan dalam waktu lama.

6. Buat Menu Mingguan

Merencanakan menu mingguan tidak hanya membantu kita lebih terorganisir, tetapi juga mengurangi pemborosan makanan. Dengan mengetahui apa yang akan dimasak setiap hari, kita dapat membeli bahan makanan sesuai kebutuhan. 

Gunakan buku resep atau aplikasi perencana makanan untuk membantu membuat menu mingguan. Misalnya, jika kita merencanakan untuk memasak pasta pada hari Senin dan salad pada hari Selasa, belilah bahan-bahan yang diperlukan untuk kedua hidangan tersebut dalam jumlah yang tepat.

7. Catat Makanan yang Sering Basi

Mencatat makanan yang sering basi dapat membantu kita mengidentifikasi pola pemborosan dan memperbaikinya. Jika kita sering membuang jeruk karena selalu membusuk sebelum dimakan, mungkin ke depannya kita perlu membeli lebih sedikit jeruk. 

Buat catatan di dapur untuk makanan yang sering dibuang dan sesuaikan jumlah pembelian berikutnya. Ini akan membantu kita lebih bijak dalam membeli makanan di kemudian hari.

8. Bekukan Makanan Lebih

Membekukan makanan adalah salah satu tips menyimpan makanan yang sangat praktis.  Cara ini bisa untuk mengawetkan makanan dan mengurangi pemborosan. Banyak buah dan sayuran yang tetap segar saat dibekukan. Kita juga dapat membekukan roti, daging, dan makanan siap saji. 

Misalnya, jika kita mendapatkan oleh-oleh pisang hasil panen di desa dan tidak sempat menghabiskannya, kupas dan potong pisang tersebut, lalu simpan di freezer. Kita dapat menggunakannya nanti untuk membuat banana smoothie

9. Manfaatkan Sisa Makanan

Jangan biarkan sisa makanan di kulkas terbuang. Rencanakan satu atau dua hari dalam seminggu untuk menghabiskan sisa makanan. Ini tidak hanya membantu mengurangi pemborosan tetapi juga menghemat waktu dan uang. 

Misalnya, kalau kita memiliki sisa ayam panggang dari makan malam kemarin, gunakan untuk membuat sandwich atau salad ayam untuk makan siang keesokan harinya. Kita juga bisa membuat kreasi ayam suwir pedas dari sisa ayam panggang tersebut.

10. Coba Metode Pengawetan Makanan

Mengawetkan makanan dengan cara pengalengan atau pengasapan dapat memperpanjang umur simpannya. Jika kita membeli terlalu banyak tomat, kita bisa mengolahnya menjadi saus tomat atau selai tomat. Begitu juga dengan mentimun yang bisa dijadikan acar. 

Dengan cara ini, kita bisa memanfaatkan sisa makanan menjadi menu yang tahan lama. Sehingga kita bisa menikmati makanan favorit lebih lama dan mengurangi pemborosan makanan.

11. Buat Kaldu atau Stok

Sisa sayuran dan tulang daging bisa dijadikan kaldu yang lezat. Rebus sayuran, tulang, dan sisa daging untuk membuat kaldu yang bisa digunakan sebagai dasar sup atau masakan lain. Misalnya, sisa tulang ayam dari membuat ayam fillet bisa direbus dengan sayuran untuk membuat kaldu ayam. Simpan kaldu ini di freezer untuk digunakan di kemudian hari.

12. Pahami Tanggal Kadaluarsa

Tanggal “baik digunakan sebelum” dan “kedaluwarsa” sering membingungkan. Banyak orang membuang makanan hanya karena tanggal pada kemasan. Padahal makanan tersebut masih layak konsumsi. 

Menurut FDA, sekitar 20% limbah makanan disebabkan oleh kebingungan ini. Gunakan indera kita untuk menilai apakah makanan masih aman dikonsumsi. Jika baunya, rasanya, dan penampilannya masih bagus, kemungkinan besar makanan tersebut masih aman dikonsumsi.

13. Kompos Sisa Makanan

Jika kita punya kebun atau ruang terbuka, kita bisa memanfaatkan sisa makanan dengan membuat kompos. Kompos dari sisa sayuran, kulit buah, dan bahkan ampas kopi bisa menjadi pupuk alami yang kaya nutrisi untuk tanaman. Jika tidak punya lahan, kita bisa menggunakan wadah kedap udara atau mencari info program kompos komunitas di lingkungan sekitar.

14. Bawa Bekal dari Rumah

Membawa bekal dari rumah tidak hanya mengurangi limbah makanan, tapi juga lebih hemat. Gunakan wadah makanan yang tahan bocor dan mudah dibawa. Siapkan porsi ekstra saat memasak sarapan untuk dijadikan bekal makan siang. Misalnya, jika kita memasak pasta untuk sarapan, sisihkan sebagian untuk bekal makan siang di kantor.

15. Sesuaikan Porsi di Restoran

Saat makan di luar, minta porsi yang sesuai dengan selera dan kebutuhan kita. Jangan ragu untuk meminta porsi lebih kecil atau menghindari bahan makanan yang tidak kita suka. Misalnya, jika sarapan di restoran yang menyajikan roti yang tidak kita makan, minta agar roti tersebut tidak disajikan. Ini membantu mengurangi limbah makanan di restoran.

16. Hindari Menggunakan Nampan

Saat makan di kafetaria atau tempat makan yang menyediakan nampan, cobalah untuk tidak menggunakannya. Penelitian menunjukkan bahwa menghindari penggunaan nampan dapat mengurangi limbah makanan hingga 32%. Dengan mengambil piring dan makanan satu per satu, kita lebih sadar akan porsi yang diambil dan cenderung tidak berlebihan.

Dengan mengikuti tips zero food waste ini, kita bisa menjadi bagian dari gerakan anti pemborosan makanan dan turut menjaga lingkungan. Meskipun terlihat sederhana, upaya yang kita lakukan untuk mengurangi limbah makanan dapat berdampak besar.

Menurut World Resources Institute, mengurangi setengah dari limbah makanan akan membawa manfaat besar bagi lingkungan. Karena hal ini dapat mengurangi kebutuhan akan lahan, air, dan sumber daya lainnya untuk menumbuhkan makanan. Pemotongan limbah makanan ini juga dapat menurunkan emisi gas rumah kaca hingga 1,5 gigaton (1,5 miliar metrik ton) setara karbon dioksida per tahun pada 2050. Dalam upaya mencapai zero food waste, peran masyarakat, pemerintah, korporasi, dan petani sangat penting. Menerapkan prinsip anti pemborosan makanan sangat berguna bagi kita pribadi dan lingkungan. Selain itu, mengurangi limbah makanan dengan menyimpan makanan yang tepat dan memanfaatkan sisa makanan dengan kreatif dapat menghemat waktu dan membuat kebiasaan makan menjadi lebih sederhana dan sehat.

TAGS
#anti pemborosan makanan #memanfaatkan sisa makanan #mengurangi limbah makanan #tips menyimpan makanan #zero food waste