Artikel

13 Tips Mengurangi Limbah Plastik

Pengurangan plastik adalah salah satu tantangan lingkungan paling mendesak di era modern ini. Plastik, khususnya plastik sekali pakai, telah menyebar luas dan mencemari hampir setiap sudut bumi kita. 

Polusi plastik tidak hanya mencemari pantai dan lautan, tetapi juga merusak ekosistem dan membahayakan kehidupan satwa liar. Data WWF menunjukkan bahwa satu dari dua penyu laut telah menelan plastik.  Tidak kalah memprihatinkan, ada 90% burung laut ditemukan memiliki plastik di dalam perut mereka.

Setiap tahunnya, sekitar 14 juta ton limbah plastik berakhir di lautan. Jumlah ini pun terus bertambah seiring dengan masih masifnya penggunaan plastik. Tanpa langkah nyata dan komprehensif, diperkirakan bahwa pada tahun 2050 jumlah plastik di lautan akan melebihi jumlah ikan. 

Selain mengancam kelestarian laut, limbah plastik juga berdampak pada kesehatan manusia dan kelangsungan hidup ekosistem global. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk mengupayakan zero waste dan mulai mengurangi limbah plastik dari sekarang.

Setiap negara di dunia memiliki tanggung jawab dalam krisis plastik ini dan harus menjadi bagian dari solusinya. Pendekatan zero waste yang berfokus pada pengurangan limbah sejak awal produksi hingga pembuangan, bisa menjadi salah satu solusi efektif. 

Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan menggantinya dengan alternatif yang lebih ramah lingkungan adalah langkah penting menuju kehidupan tanpa plastik. Melalui kesadaran dan tindakan nyata, kita bisa mengurangi limbah plastik secara signifikan dan melindungi bumi untuk generasi mendatang.

Dengan bekerja sama, kita dapat menunjukkan bahwa tindakan kolektif yang kuat mampu memulihkan alam dan mengurangi dampak buruk polusi plastik.  Melansir laman resmi World Wide Fund for Nature (WWF), berikut 13 tips mengurangi limbah plastik yang perlu kita lakukan.

  1. Gunakan Kantong Reusable

Setiap menitnya, ada sekitar satu juta kantong plastik sekali pakai yang digunakan di seluruh dunia. Mirisnya, sebagian besar dari kantong tersebut berakhir sebagai sampah. Menggunakan kantong belanja yang dapat digunakan kembali merupakan salah satu cara efektif untuk mengurangi limbah plastik. 

Pilihlah kantong belanja yang terbuat dari bahan yang lebih ramah lingkungan. Misalnya bahan katun yang lebih kuat dan tahan lama dibandingkan kantong plastik atau bahkan kantong dari nilon atau polyester.

Dengan membawa kantong belanja sendiri setiap kali pergi ke pasar, kita bisa secara langsung berkontribusi pada pengurangan limbah plastik global karena mengurangi jumlah kantong plastik yang digunakan. Selain itu, penggunaan kantong reusable juga membantu mengurangi biaya dan energi yang dibutuhkan untuk memproduksi kantong plastik baru. 

  1. Pilih Toko yang Menggunakan Kemasan Ramah Lingkungan

Ketika berbelanja, pilihlah toko yang menggunakan kemasan ramah lingkungan daripada plastik. Kemasan seperti kertas dan kardus lebih mudah terurai dan didaur ulang dibandingkan dengan plastik, yang membutuhkan waktu hingga 20 tahun untuk terurai. 

Mendukung toko yang menggunakan kemasan ramah lingkungan juga dapat mendorong lebih banyak bisnis untuk beralih ke solusi kemasan yang lebih berkelanjutan. Tunjukkan bahwa kita memberikan dukungan kepada perusahaan yang berkomitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan.

  1. Bawa Cangkir Kopi Sendiri

Setiap tahunnya, sekitar 4,2 miliar cangkir kopi sekali pakai dan 2,9 miliar tutup cangkir terjual di Inggris. Kurang dari 7% dari cangkir ini didaur ulang, sehingga sebagian besar berakhir di tempat pembuangan sampah atau dibakar. 

Guna mendukung zero waste, bawa cangkir kopi atau termos sendiri saat membeli kopi. Hampir semua kedai kopi sekarang menerima cangkir yang dapat digunakan kembali dan beberapa bahkan memberikan diskon.

Ada banyak pilihan cangkir ramah lingkungan di pasaran, jadi pilihlah yang sesuai dengan gaya dan kebutuhan kita. Dengan membawa cangkir sendiri, kita bisa membantu mengurangi jumlah sampah plastik yang dihasilkan setiap hari.

  1. Bawa Botol Minum Sendiri

Dunia memproduksi sekitar 78 juta ton plastik setiap tahunnya, tetapi hanya 2% dari jumlah tersebut yang berasal dari bahan daur ulang. Botol plastik adalah salah satu sumber polusi plastik terbesar yang sering ditemukan di pantai seluruh dunia. 

Membawa botol minum sendiri dapat mengurangi kebutuhan akan botol plastik sekali pakai. Dengan membawa botol yang dapat diisi ulang, kita dapat mengurangi jumlah botol plastik yang berakhir sebagai sampah. Banyak tempat sekarang menyediakan stasiun pengisian air gratis, sehingga kita bisa mengisi ulang botol minum kita kapan saja.

  1. Hindari Alat Makan dan Sedotan Plastik

Kita menggunakan sekitar 4,25 miliar alat makan sekali pakai yang sebagian besar berakhir sebagai sampah setiap tahunnya. Untuk mengurangi ini, bawalah alat makan sendiri seperti sendok, garpu, atau set alat makan mini yang bisa digunakan berulang kali. Dengan begitu, kita bisa mengurangi jumlah sampah plastik yang mencemari lingkungan.

Menghindari penggunaan sedotan plastik juga penting. Bahkan sedotan kertas pun memerlukan sumber daya untuk diproduksi dan dibuang. Pilihlah sedotan yang dapat digunakan kembali seperti sedotan stainless steel atau bambu. Langkah kecil ini bisa membantu mengurangi limbah plastik yang berpotensi menjadi polusi di lautan.

  1. Bijak Menggunakan Kemasan Makan Siang

Saat makan siang di luar, coba kurangi penggunaan kemasan sekali pakai. Misalnya, makan di tempat daripada memesan untuk dibawa pulang. Ini memungkinkan penggunaan peralatan makan yang bisa dicuci dan digunakan kembali, sehingga mengurangi sampah kemasan.

Jika harus membawa makanan, bawalah wadah sendiri. Banyak kafe dan toko makanan menerima wadah dari pelanggan untuk diisi. Ini tidak hanya mengurangi sampah plastik, tetapi juga menghemat biaya. Beberapa tempat bahkan memberikan diskon untuk pelanggan yang membawa wadah sendiri. Jadi selain membantu lingkungan, kita juga bisa lebih hemat!

  1. Ganti Plastik Pembungkus

Pembungkus plastik atau cling wrap sering kali tidak dapat didaur ulang dan berakhir sebagai sampah. Alternatif yang lebih ramah lingkungan adalah aluminium foil yang dapat didaur ulang jika dibersihkan setelah digunakan. Alternatif lainnya yaitu beeswax wraps yang terbuat dari kapas, resin pinus, minyak jojoba, dan lilin lebah. Ini bisa digunakan berulang kali dan tidak mengandung bahan berbahaya yang dapat meresap ke dalam makanan.

Kita juga bisa menggunakan kotak makan yang dapat digunakan kembali atau penutup mangkuk berbahan kain elastis untuk menyimpan makanan di dalam kulkas. Dengan menggunakan alternatif-alternatif ini, kita dapat mengurangi jumlah sampah plastik yang berakhir di tempat pembuangan akhir.

  1. Ganti Tempat Makan Plastik dengan Wadah Kaca atau Baja

Banyak tempat makan yang terbuat dari plastik dapat melepaskan zat berbahaya ketika digunakan. Sebagai gantinya, gunakan wadah makan dari kaca atau stainless steel yang lebih tahan lama dan relatif tidak berbahaya bagi kesehatan. Wadah ini dapat digunakan berulang kali dan lebih ramah lingkungan.

Wadah kaca maupun stainless steel juga dapat menjaga kualitas dan kesegaran makanan lebih baik dibandingkan wadah plastik. Mengganti wadah plastik dengan alternatif yang lebih berkelanjutan dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan kita sendiri.

  1. Pilih Teh Daun Lepas

Beberapa kantong teh mengandung plastik tersembunyi dalam lem atau bahan kantong itu sendiri. Ini berarti tidak semua kantong teh bisa dikomposkan karena tidak akan terurai sepenuhnya. Untuk menghindari plastik, pilihlah teh daun lepas yang bisa digunakan dengan saringan atau kantong teh yang dapat digunakan kembali.

Jika tetap ingin menggunakan kantong teh, carilah yang bebas plastik dan terbuat dari bahan yang dapat terurai. Beberapa merek sudah mulai menawarkan kantong teh yang tidak mengandung plastik, jadi periksalah label sebelum membeli.

  1. Gunakan Plastik Lebih Lama

Menghilangkan plastik sepenuhnya dari kehidupan mungkin tidak selalu memungkinkan. Namun, kita bisa memperpanjang umur plastik yang sudah kita miliki. Misalnya, botol plastik bisa diisi ulang di toko-toko yang menawarkan barang dalam jumlah besar, atau wadah plastik bekas bisa digunakan sebagai tempat penyimpanan makanan atau barang-barang kecil di rumah.

Dengan cara ini, kita dapat mengurangi kebutuhan untuk membeli plastik baru dan membantu mengurangi dampak lingkungan. Selain itu, dengan menggunakan kembali plastik, kita bisa membantu mengurangi jumlah plastik yang berakhir di tempat pembuangan akhir.

  1. Kurangi Penggunaan Plastik di Kegiatan Sehari-hari

Mulailah mengurangi penggunaan plastik dalam kegiatan sehari-hari. Misalnya, hindari membeli produk dengan banyak kemasan plastik, gunakan sabun batangan daripada sabun cair dalam botol plastik, atau pilih produk kecantikan yang dikemas dalam wadah kaca atau logam.

Setiap langkah kecil dalam mengurangi penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari dapat berkontribusi pada pengurangan plastik secara keseluruhan. Dengan lebih sadar dan memilih produk yang lebih ramah lingkungan, kita dapat membantu menjaga bumi tetap bersih dan sehat.

  1. Daur Ulang dan Gunakan Kembali

Jika menghilangkan plastik sepenuhnya dari kehidupan sehari-hari terasa sulit, cobalah untuk mendaur ulang dan menggunakan kembali plastik yang sudah ada. Misalnya, gunakan galon plastik bekas sebagai pot tanaman. Mendaur ulang plastik tidak hanya membantu mengurangi limbah, tetapi juga menghemat sumber daya dan energi yang diperlukan untuk memproduksi plastik baru.

  1. Ingatkan Orang Sekitar untuk Mengurangi Penggunaan Plastik

Salah satu cara efektif untuk mengurangi limbah plastik adalah dengan meningkatkan kesadaran di sekitar kita. Mulailah dengan memberi contoh kepada keluarga, teman, dan rekan kerja. Tunjukkan bagaimana tindakan kecil seperti membawa botol minum sendiri atau menggunakan kantong belanja reusable dapat membuat perbedaan besar.

Dengan saling mengingatkan dan mendukung satu sama lain untuk mengurangi penggunaan plastik, kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan akan meningkat. Semakin banyak orang yang terlibat, semakin besar dampak positif yang bisa kita capai bersama.

Penemuan 5,9 kilogram sampah plastik dalam perut paus sperma yang terdampar di Wakatobi pada November 2018 menjadi peringatan serius bagi kita semua. Kondisi ini menggambarkan betapa mendesaknya masalah limbah plastik yang kita hadapi. 

Indonesia sendiri dikenal sebagai salah satu negara penyumbang sampah plastik terbesar di dunia. Tanpa tindakan konkret, jumlah sampah plastik di lautan kita bisa melebihi jumlah ikan pada tahun 2030. Fakta ini mengharuskan kita untuk segera berkomitmen dalam pengurangan plastik dan penerapan prinsip zero waste.

Pengurangan penggunaan plastik sekali pakai harus menjadi prioritas dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan. Mulailah dari langkah-langkah kecil, seperti membawa kantong belanja reusable atau memilih produk tanpa plastik. Sehingga kita dapat mengurangi limbah yang dihasilkan setiap hari. 

Kesadaran dan tindakan perorangan dalam mengurangi pemakaian plastik ini memiliki dampak besar jika dilakukan secara kolektif. Selain itu, mendukung kebijakan dan inisiatif yang mendorong pengurangan plastik juga merupakan langkah penting yang harus kita lakukan.

TAGS
#mengurangi limbah #pengurangan plastik #plastik sekali pakai #tanpa plastik #zero waste