Artikel

Sustainable Travel: Destinasi dan Tips Wisata Ramah Lingkungan

Travel berkelanjutan (sustainable travel) atau sering juga disebut ecotourism semakin populer di kalangan wisatawan yang peduli lingkungan seiring dengan meningkatnya jumlah perjalanan wisata. Menurut data National Geographic, jumlah perjalanan internasional meningkat dari sekitar 25 juta pada tahun 1950-an menjadi 1,3 miliar pada tahun 2017. Dan kini kepedulian terhadap wisata ramah lingkungan terus meningkat.

Jumlah tersebut diproyeksikan terus meningkat mencapai tiga miliar pada tahun 2050. Dengan pertumbuhan populasi bumi yang hampir tiga kali lipat sejak 1950-an, serta kelas menengah global yang diperkirakan mencapai 4,2 miliar pada 2022, perjalanan menjadi lebih mudah dan terjangkau.  Teknologi modern seperti GPS, media sosial, dan pesawat berbadan lebar telah merevolusi cara kita berwisata. 

Ironisnya, pertumbuhan pesat wisata massal dapat mengancam kelestarian alam dan budaya lokal. Situs-situs bersejarah mulai rusak dan kearifan lokal perlahan terkikis. Lonjakan ini perlu diimbangi dengan upaya bersama untuk mengelola pariwisata secara berkelanjutan.

Travel berkelanjutan adalah konsep yang mengajak wisatawan dan industri pariwisata untuk melindungi lingkungan, mengatasi perubahan iklim, mengurangi plastik, dan mendukung ekonomi lokal. Kita sebaiknya memilih destinasi ramah lingkungan, mengurangi emisi, menggunakan barang yang dapat digunakan kembali, dan mendukung bisnis lokal. 

Di Indonesia, alih-alih mengejar angka kunjungan wisatawan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) kini lebih fokus pada pengembangan sustainable tourism atau pariwisata berkelanjutan.  Kemenparekraf mengedepankan empat pilar utama, yakni pengelolaan berkelanjutan, ekonomi berkelanjutan, keberlanjutan budaya, dan aspek lingkungan. 

Mengacu pada pilar tersebut, wisatawan diajak untuk melakukan perjalanan bertanggung jawab dengan menjaga kesehatan, keamanan, kenyamanan, dan kelestarian alam. Jadi, sambil menikmati liburan, kita juga bisa berperan aktif dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. 

Yuk, simak artikel ini untuk mengetahui tips travel hijau yang perlu kita praktikkan di setiap perjalanan berikutnya dan destinasi ramah lingkungan yang bisa kita kunjungi!

Tips Wisata Ramah Lingkungan

Siapa yang tidak suka menjelajahi tempat baru dan menikmati keindahan alam? Namun, dalam setiap langkah kita perlu menerapkan cara-cara sederhana namun efektif untuk mewujudkan perjalanan bertanggung jawab. Pastikan bahwa destinasi yang kita cintai tetap indah dan lestari untuk generasi mendatang. 

Berikut tips travel hijau yang bisa kita jadikan panduan:

1. Hindari Menggunakan Barang Sekali Pakai

Pernahkah kamu memperhatikan berapa banyak sampah plastik yang dihasilkan saat traveling? Cobalah untuk membawa botol minum yang dapat diisi ulang, sedotan stainless steel, dan tas belanja kain. Dengan langkah kecil ini, kamu tidak hanya membantu mengurangi limbah plastik tetapi juga mendukung ecotourism yang berkelanjutan.

2. Hemat Listrik

Menghemat listrik selama liburan adalah langkah sederhana namun efektif untuk mendukung perjalanan bertanggung jawab. Ketika menginap di hotel, pastikan kamu mematikan lampu, AC, dan perangkat elektronik saat tidak digunakan. Dengan cara ini, kita bisa membantu mengurangi konsumsi energi dan emisi karbon.

3. Maksimalkan Fitur e-Ticket untuk Mengurangi Penggunaan Kertas

Kita semua tahu bahwa penebangan hutan untuk produksi kertas sangat merugikan lingkungan. Oleh karena itu, memanfaatkan e-ticket saat traveling adalah salah satu tips travel hijau yang patut diikuti. 

Dengan menggunakan e-ticket, kita membantu mengurangi penggunaan kertas dan mendukung pelestarian hutan. Misalnya, gunakan e-ticket untuk penerbangan dan tiket masuk destinasi wisata. Langkah sederhana ini bisa memberikan dampak besar bagi lingkungan.

4. Jangan Buang Sampah Sembarangan

Menjaga kebersihan adalah tanggung jawab kita semua. Saat berwisata, pastikan kamu selalu membuang sampah pada tempatnya. Hal ini bukan hanya tentang estetika, tetapi juga tentang menjaga kesehatan dan kelestarian lingkungan. 

Bayangkan jika setiap wisatawan membuang sampah sembarangan, betapa cepatnya keindahan alam bisa rusak. Jadi, selalu ingat untuk membawa kantong sampah sendiri dan buang sampah di tempat yang disediakan.

5. Gunakan Transportasi Umum atau Utamakan Jalan Kaki

Kamu tahu tidak bahwa sektor transportasi adalah salah satu penyumbang terbesar emisi karbon? Dengan menggunakan transportasi umum atau lebih banyak berjalan kaki, kamu bisa membantu mengurangi jejak karbon. Selain itu, berjalan kaki memberikan kesempatan untuk lebih menikmati dan mengeksplorasi destinasi wisata secara lebih detail. 

6. Bawa Barang Secukupnya

Membawa barang berlebihan tidak hanya merepotkan tetapi juga berdampak pada lingkungan. Semakin berat barang bawaan, semakin besar emisi karbon yang dihasilkan oleh pesawat. Oleh karena itu, usahakan membawa barang-barang yang benar-benar diperlukan saja. Dengan begitu, kamu membantu mengurangi beban transportasi dan emisi karbon, serta mendukung prinsip travel berkelanjutan.

7. Cintai Alam

Saat menikmati keindahan alam, pastikan untuk tidak merusak atau mengambil apapun dari alam. Misalnya, jangan memetik bunga liar atau merusak formasi batuan. Dengan mencintai dan menjaga kelestarian alam, kita bisa memastikan bahwa generasi mendatang juga bisa menikmati keindahan yang sama.

8. Menginap di Hotel yang Ramah Lingkungan

Memilih akomodasi yang ramah lingkungan adalah bagian penting dari perjalanan bertanggung jawab. Banyak hotel sekarang yang menerapkan praktik berkelanjutan, seperti menggunakan energi terbarukan, mengelola limbah dengan baik, dan menyediakan produk ramah lingkungan. Dengan memilih hotel seperti ini, kita mendukung industri pariwisata yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan.

9. Gunakan Produk Perawatan Pribadi Ramah Lingkungan

Saat bepergian, pilih produk perawatan pribadi yang ramah lingkungan, seperti sabun biodegradable, sampo tanpa kemasan plastik, dan sunscreen yang tidak merusak terumbu karang. Produk-produk ini mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan ekosistem. 

Misalnya, menggunakan sabun yang mudah terurai di alam menghindari pencemaran air dan tanah. Ini salah satu cara mendukung prinsip ecotourism dan memastikan bahwa perjalananmu tetap ramah lingkungan.

10. Pilih Produk Lokal dan Ramah Lingkungan

Ketika membeli oleh-oleh atau barang selama liburan, pilihlah produk lokal yang menggunakan bahan ramah lingkungan. Dengan membeli produk lokal, kamu tidak hanya mendukung ekonomi masyarakat sekitar tetapi juga mengurangi jejak karbon dari pengiriman barang. 

Misalnya, beli kerajinan tangan yang dibuat oleh pengrajin lokal alih-alih barang yang diproduksi massal dan diimpor dari luar negeri. Ini adalah salah satu cara untuk menjalankan travel berkelanjutan dan memberikan manfaat langsung kepada penduduk lokal yang kamu kunjungi.

11. Ikuti Aturan dan Etika Setempat

Setiap destinasi memiliki aturan dan etika tertentu untuk menjaga kelestarian dan kenyamanan bersama. Mengikuti aturan seperti tidak merokok di area yang dilarang, tidak mengganggu satwa liar, atau mematuhi batasan akses di area konservasi adalah bagian penting dari perjalanan bertanggung jawab. 

12. Menghormati dan Membantu Ekonomi Masyarakat Lokal

Selama traveling, selalu hormati budaya dan kebiasaan masyarakat lokal. Berinteraksi dengan warga setempat dan membeli produk lokal adalah cara yang bijak untuk membantu ekonomi mereka.  Sehingga kamu tidak hanya menikmati pengalaman yang lebih otentik, tetapi juga berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat setempat.

Destinasi Wisata Ramah Lingkungan di Indonesia

Konsep pariwisata berkelanjutan atau ecotourism sebenarnya sudah lama diterapkan di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya destinasi ramah lingkungan yang berhasil menjaga prinsip berkelanjutan hingga saat ini. 

wisata ramah lingkungan bisa dilakukan di berbagai tempat

Berdasarkan informasi dari laman resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI, berikut lima destinasi wisata yang dikenal ramah lingkungan dan memukau dengan keindahan alamnya:

1. Taman Nasional Baluran

Terletak di Situbondo, Jawa Timur, Taman Nasional Baluran dikenal sebagai “Little Afrika” di Jawa karena suasana savananya yang khas. Destinasi ramah lingkungan ini mengusung konsep konservasi alam, melestarikan satwa, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. 

Baluran menjadi contoh travel berkelanjutan di Indonesia, dengan 444 jenis tumbuhan, 28 jenis mamalia, serta 196 jenis burung, ikan, dan reptil yang hidup di dalamnya. Selain menawarkan pemandangan savana yang luas, Taman Nasional Baluran juga memiliki berbagai objek wisata menarik seperti Pantai Bilik Sijile, Gunung Baluran, dan Savana Bekol. 

Pengunjung dapat melakukan berbagai aktivitas seperti safari, birdwatching, dan menikmati panorama alam yang indah. Upaya ini menjadikan Baluran sebagai destinasi ecotourism yang ideal, di mana perjalanan bertanggung jawab dapat dinikmati sambil menjaga kelestarian alam.

2. Taman Nasional Ujung Kulon

Taman Nasional Ujung Kulon di Banten tidak hanya terkenal sebagai rumah bagi Badak Jawa yang langka, tetapi juga sebagai destinasi yang mengembangkan sustainable tourism di Indonesia. Pengunjung dapat menikmati keindahan alam sambil berkontribusi pada pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat lokal.

Di Ujung Kulon, wisatawan dapat snorkeling dan diving di Pulau Peucang, menjelajahi kekayaan alam Kepulauan Handeuleum, atau bermain kano di Pulau Pamanggangan. Aktivitas ini tidak hanya menyenangkan tetapi juga mendukung upaya konservasi dan memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal. 

3. Sangeh Monkey Forest

Sangeh Monkey Forest di Bali adalah destinasi wisata berbasis sustainable tourism di mana pengunjung dapat melihat habitat alami ratusan monyet berekor panjang. Hutan lindung seluas 10 hektar ini juga menjadi rumah bagi berbagai jenis flora langka seperti amplas, pule, dan cempaka kuning.

Selain menjadi rumah bagi monyet, Sangeh Monkey Forest juga memiliki dua pura suci. Pura Melanting dan Pura Bukit Sari disakralkan oleh masyarakat Hindu Bali. Wisatawan dapat menikmati keindahan alam, mempelajari flora dan fauna lokal, serta memahami budaya dan kepercayaan setempat.  

4. Punti Kayu Palembang

Punti Kayu di Palembang adalah destinasi ramah lingkungan yang berperan sebagai penyumbang oksigen terbesar di kota tersebut. Dikelilingi deretan pohon pinus dan flora seperti mahoni dan akasia, Punti Kayu menawarkan wisata alam yang menyegarkan.

Di kawasan ini pengunjung dapat berinteraksi dengan berbagai fauna unik seperti kera ekor panjang, tupai, dan musang. Selain itu, Punti Kayu juga menawarkan kegiatan edukatif seperti menanam bibit pohon dan belajar tentang konservasi alam. 

5. Umbul Ponggok

Umbul Ponggok di Klaten, Jawa Tengah, adalah contoh sukses destinasi ramah lingkungan dengan pengelolaan berkelanjutan. Awalnya hanya sumber air irigasi, Umbul Ponggok kini menjadi atraksi wisata populer dengan kegiatan seperti latihan menyelam, snorkeling, dan berswafoto di bawah air.

Keberhasilan Umbul Ponggok tidak lepas dari keterlibatan masyarakat lokal yang mengelola dan memanfaatkan potensi alam setempat. Dengan pendapatan mencapai Rp4 miliar per tahun, Umbul Ponggok membuktikan bahwa ecotourism bisa mendukung ekonomi lokal sambil menjaga kelestarian lingkungan.

Menerapkan tips travel hijau dalam setiap perjalanan bertanggung jawab yang kita lakukan sangat penting. Selain bisa merasakan keindahan destinasi ramah lingkungan, kita juga berkontribusi pada pelestarian alam dan kesejahteraan komunitas lokal. Ingatlah bahwa travel berkelanjutan bukan hanya tentang memilih tujuan wisata, tetapi juga tentang bagaimana kita bertindak dan membuat keputusan sepanjang perjalanan. Yuk, sama-sama kita sosialisasikan dan terapkan konsep ecotourism untuk perjalanan bertanggung jawab yang berkelanjutan.

TAGS
#destinasi ramah lingkungan #ecotourism #perjalanan bertanggung jawab #tips travel hijau #travel berkelanjutan